KIAT MENULIS CERITA FIKSI


Tidak terasa malam ini pertemuan ke 11 di gelombang 21/22, sudah setengan perjalanan terlewati, mudah-mudahan semakin semangat dan jangan sampai ada halangan supaya tetap lanjut melaksanakan kewajiban untuk mengumpulkan resume sampai akhir pertemuan nanti. 

Hari ini bertepatan dengan hari blogger nasional, hari yang spesial pula buat seluruh peserta WAG belajar menulis kedatangan narasumber super keren bapak Sudomo, S.Pt. Saat ini beliau mengajar IPA di SMP Negeri 3 Lingsar Lombok Barat NTB. Selain aktif mengajar saat ini beliau masih mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 2 Kabupaten Lombok Barat. 

 Berawal dari passion untuk menulis fiksi tahun 2009, akhirnya bergabung dengan komunitas menulis fiksi, mengikuti berbagai kompetisi, dan akhirnya benar-benar jatuh cinta dengan tulisan fiksi.Beliau pun menekuninya melalui kelas-kelas menulis fiksi termasuk pernah lolos dalam seleksi workshop menulis cerpen Kompas. dan yang lebih mengejutkan lagi ternyata beliau adalah alumni  BM gelombang 16 asuhannya Omjay. 

berikut beberapa karya tulis fiksi dan non fiksi beliau, dan beberapa tidak bisa saya tulis di sini. 

Karya yang pernah dipublikasikan:

 a. Fiksi 

  • . Menerbitkan kumpulan flash fiction 123 kata tentang ibu dan perempuan berjudul CERMIN melalui jalur self-publishing di Nulisbuku.com tahun 2011;
  •  Menerbitkan sekitar 30 judul antologi flash fiction/cerpen bersama penulis lainnya lewat jalur self-publishing di Nulisbuku.com tahun 2011 – 2014;
  •   Menerbitkan antologi flash fiction bersama penulis lainnya berjudul THE COFFEE SHOP CHRONICLES lewat penerbit PT By Pass tahun 2012; 
  •  Menerbitkan antologi cerpen bersama penulis lainnya berjudul DEAR MAMA lewat penerbit PT Gradien Mediatama tahun 2013; 
  •  Menerbitkan antologi cerpen tentang bumi berjudul PERSEMBAHAN PADA BUMI bersama penulis lainnya tahun 2014;
  •  Menerbitkan antologi cerpen horor bersama penulis lainnya berjudul HORORIS CAUSA lewat penerbit AG Pressindo Yogyakarta 2016; 
  •  Menerbitkan kumpulan cerpen duet dengan Iit Sibarani berjudul Di Penghujung Pelukan lewat penerbit Mediakita Jakarta 2017; 
  • Menerbitkan kumpulan cerita anam berjudul Pahlawan Antikorupsi: Sudah Adil, Kok! lewat penerbit Funtastic M&C Gramedia Jakarta 2018;
  •  Menerbitkan kumpulan resume Kelas Menulis Gelombang 16 dalam bentuk Cerita Fiksi berjudul Pahlawan Literasi melalui Penerbit Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan Depok 2021;
  •   Menerbitkan kumpulan naskah puisi darik tema karakter pendidikan dan profil pelajar Pancasila berjudul Bagimu (Anak) Negeri melalui penerbit Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan Depok 2021. 
b. Non fiksi
  • Menerbitkan buku saku wisata Lombok seri pantai berjudul DONG AYOK KE LOMBOK! bersama penulis Lombok lainnya lewat penerbit DIMENSI PUBLISHING tahun 2013;
  • Menerbitkan buku antologi bersama penulis lainnya berjudul MY LIFE AS BLOGGER lewat jalur self-publishing nulisbuku.com tahun 2015. 

Apa itu fiksi ? Menurut Kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) fiksi adalah cerita rekaan dalam karya sastra.  Fiksi di dalam bahas inggris adalah fiction. Fiksi merupakan karya sastra non ilmiah yang dibuat tidak berdasaran fakta dan realiata, tetapi dibuat dengan imajinasi dan khayalan dari penulisnya.

 Fiksi adalah cerita yang mengangkat tema tentang hayalan atau imajinasi yang tidak nyata. Cerita fiksi  ini banyak sekali penggemarnya dari anak remaja sampai dewasa karena ceritanya sangat menarik dan imajinatif.

Sebelum masuk materi, ada satu pertanyaan yang harus kita jawab dengan jujur dalam hati, "Mengapa kita harus menulis fiksi?" Begitu pak momo mengawali materi kali ini,  Pertanyaan ini penting untuk memotivasi kita mulai menulis fiksi.  karena kita suka pada dongeng dan biasanya  baru bisa tidur setelah diceritakan dongeng pada  waktu kita kecil. 

 Menurut narasumber malam ini, banyak alasan mengapa kita harus bisa menulis fiksi. Beberapa hal penting di antaranya, yaitu terkait dengan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) Salah satu komponen dalam AKM atau ANBK adalah literasi, yaitu teks literasi fiksi. Dengan mampu menulis cerita fiksi, seorang guru tentu akan lebih mudah membuat soal latihan AKM untuk muridnya.

Bentuk cerita fiksi bermacam-macam. Yang umum kita kenal adalah cerpen dan novel, untuk bisa menulis tidak cukup hanya denga membaca saja  tentunya harus disertai dengan latihan menuliskannya. Bentuk cerita fiksi kebanyakan perbedaan terletak pada jumlah kata dan kompleksitas konflik cerita Cerpen biasanya hanya satu konflik, sedangkan novel lebih rumit konfliknya

Unsur-unsur pembentuk cerita fiksi

Tema

  1.  Ide pokok cerita;
  2.  Tips menentukan tema : dekat dengan penulis, menarik perhatian penulis, bahan mudah diperoleh, dan ruang lingkup terbatas
  3.  Cara menentukan tema : Menyesuaikan dengan minat, mengangkat kehidupan nyata, berimajinasi, membaca, dan mendengarkan curahan hati
  4.  Contoh Tema : Berkah kejujuran, Pendidikan dan kemiskinan, Persahabatan tiga anak SD, Pengalaman siswa selama Belajar di Rumah, Perjuangan guru selama Pembelajaran Jarak Jauh

Premis

  1. Ringkasan cerita dalam satu kalimat;
  2. Unsur-unsur premis: karakter, tujuan tokoh, rintangan/halangan, dan resolusi;
  3. Cara membuat premis: tulis masing-masing unsur pembentuknya kemudian rangkai menjadi satu  kalimat utuh 
  4. Contoh Premis: Seorang anak SD mengajak dua orang temannya melakukan perjalanan ke rumah kakeknya dan berusaha memperoleh pemahaman tentang materi IPA

Alur/Plot

  1. Struktur rangkaian kejadian dalam cerita;
  2. Macam-macam alur: Alur maju, alur mundur, alur campuran, alur flashback, dan alur kronologis;
  3. Unsur-unsur alur/plot: Pengenalan cerita, Awal konflik, Menuju konflik, Konflik  memuncak/klimaks, Penyelesaian/ending;
  4. Unsur-unsur alur/plot tersebut urutannya bisa diubah tergantung pada jenis alur yang dipilih.

Penokohan

  1. Penjelasan selangkah demi selangkah penjelasan detail karakter dalam cerita;
  2. Macam-macam tokoh: protagonis, antagonis, dan tritagonis;
  3. Teknik penggambaran tokoh: analitik, fisik dan perilaku tokoh, lingkungan tokoh, tata bahasa tokoh, dan penggambaran oleh tokoh lain.

Latar/Setting

  1. Penggambaran waktu, tempat, dan suasana terjadinya peristiwa-peristiwa dalam cerita;
  2. Jenis-jenis latar: latar waktu, latar tempat, latar suasana, latar sosial, latar material, dan latar integral. Sudut Pandang 
  3. cara penulis menempatkan dirinya terhadap cerita yang diwujudkan dalam pandangan tokoh cerita;
  4. Macam-macam sudut pandang: Orang Pertama Tunggal, Orang Pertama Jamak, Orang Kedua, Orang KetigaTunggal, Orang Ketiga Jamak, dan Campuran Campuran

Lalu bagaimana proses kreatif menulis cerita fiksi?

  •  Niat: 

Motivasi diri untuk memulai dan menyelesaikan tulisan, Niat dulu kencengin karena banyak orang berhenti menulis karena kurang memiliki niat yang serius

  •  Baca Fiksi orang lain
Penulis yang handal berawal dari pembaca yang handal pula, jangan pernah mengira seorang penulis hanya menulis saja, penulis harus bayak membaca, karena dengan membaca bisa mempelajari bagaimana cara menulis yang baik, bahan bacaan bisa jadi referensi, juga membantu tekhnik penulisan. 

  •  Ide dan genre: 

 Segera catat saat ide mendadak muncul,  inspirasi bisa didapatkan di sekeliling kita, mulai dari lingkungan sekitar. Menemukan ide dengan cara mengembangkan imajinasi Pemilihan genre disesuaikan dengan yang disukai dan dikuasai.

  •  Outline

 Kerangka disusun berdasarkan unsur-unsur pembangun cerita fiksi, menentukan tema agar pembaca mengerti lingkup cerita fiksi kita, membuat premis sesuai tema, menentukan uraian alur/plot berdasarkan unsur-unsurnya, menentukan penokohan kuat berdasarkan jenis dan teknik penggambaran watak tokoh dengan baik, menentukan latar/setting dengan menunjukkan sisi eksotis dan detail, memilih sudut pandang penceritaan yang unik.

Perencanaan seperti ini bertujuan agar tidak kehilangan arah sa'at menulis dan tidak mengandung kontradiksi didalamnya.

  • Menulis

 Membuka cerita dengan baik (dialog, kutipan, kata unik, konflik) Melakukan pengenalan tokoh dan latar denganbaik dengan cara memaparkan secara jelas kepada pembaca Menguatkan sisi konflik internal dan eksternal tokoh Menggunakan pertimbangan logis agar tidak cacat logika dan memperkuat imajinasi Memilih susunan kalimat yang pendek dan jelas Memperkuat tulisan dengan pemilihan kata(diksi) Membuat ending yang baik

  • Swasunting            
  1. Dilakukan setelah selesai menulis;
  2. Jangan menulis sambil mengedit;
  3. Memfokuskan penyuntingan pada kesalahan pengetikan, pemakaian kata baku dan istilah,            aturan  penulisan, ejaan, dan logika cerita;
  4. Usahakan menempatkan diri pada posisi sebagai penyunting agar tega menyuntingtulisan sendiri;
  5. Jangan lupa menyiapkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan Pedoman Umum                  EjaanBahasa Indonesia (PUEBI).
Kegiata membaca berbanding lurus dengan kemampuan menulis, semakin orang banyak membaca semakin luas wawasan dan pengetahuannya sehigga semakin banyak referensi yag di dapat, dan tidak akan kehabisan ide untuk menulis. mau tidak mau membaca adalah sebuah proses yang harus dilakukan bagi orang yang mau menjadi penulis. 

Mutmainah
Moderator ust Dail Ma'ruf


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

How To be the F1

Ide Menulis Bagi Guru

Menjadi Yang Ke dua