Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2022

Road to Bandung

Gambar
Kemarin saya ikut rihlah dengan keluarga besar pesantren Nurul Madany yang bertemakan Nurul Madany Goes to Bandung. Perjalanan panjang yang mengasikan dan tentu saja melehkan setelahnya.  Keberangkatan rihlah dimulai dari jam 12 malam, kami singgah sebentar di rest area karena beberapa peserta rihlah mau ke toilet, kemudian lanjut kembali dan berhenti sekitar jam 5 subuh disebuh masjid yang lumayan besar untuk melaksanakan shalat subuh. Setengah enam pagi berangkat kembali menuju floating market di lembang, jam 7.30 kami sampai dengan selamat, tentu saja pertama kali datang ke tempat yang dituju adalah kamar mandi, kami bergegas mandi ala kadarnya karena air yang lumayan dingin. Setelah segar kami masuk ke area floating market lalu berpencar, aku bersama suami juga sikecil kiyan menuju kafe mencari sarapan pengganjal perut, sebetulnya dimobil aku sudah ngisi perut pake buras isi ayam, buras semacam lontong yang dibungkus daun pisang. Karena kebiasaan orang Indonesia kalau belum makan n

Menyimpan Batu

 Kebiasaan yang beredar disekitar Banten khususnya kabupaten lebak, bahwa jika ingin menahan buang air besar, disarankan untuk memasukkan beberapa batu ke dalam kantong celana agar sakit perut berkurang dan menjadi kuat untuk menahan buang air besar. Konon katanya pemikiran tersebut sudah ada di Jawa kuno saat kepercayaan animisme dan dinamisme masih menjadi kepercayaan penduduk lokal.  Begitu juga dengan orang tuaku, dulu ketika aku kecil setiap kali akan bepergian jauh selalu saja disarankan untuk menyimpan batu entah itu di masukin kantong baju, celana ataupun digenggam dalam kepalan tangan. Konon katanya bisa menghilangkan sakit perut ketika ingin buang air besar. Meski berkali kutolak tak bosan Ibu mengingatkan sebagai antisipasi.  Entah apa hubungannya antara menyimpan batu dengan buang air besar, hal ini tidak bisa dibuktikan dengan penjelasan ilmiah dan masuk akal. Mitos ini begitu melekat, seperti sebuah budaya turun temurun dari nenek moyang sampai anak cicit, mungkinkah bis

Kisah dibalik Belajar Menulis

Gambar
Keinginan untuk bisa menulis sebetulnya sudah lama sekali tetapi selalu dipendam dalam hati, muncul kembali ketika lagi rame ramenya "sagu sabu" satu guru satu buku. Apalah daya keinginan tinggallah keinginan, kendala utamanya adalah gadget, memori yang dibawah standar, dan satu-satunya HP yang selalu jadi rebutan antara anak anak yang sekolah daring dengan emaknya yang sibuk WA an dan FB an yang padahal tau itu semua unfaedah namun hanya itu lah hiburan untuk emak-emak kayak aku supaya tetap bisa menjaga kewarasan. Akhirnya hilang sudah keinginan untuk menulis menguap begitu saja, hingga suatu hari ketika lagi buka FB sambil baca baca postingan orang yg berseliweran di beranda terus kulihat postingan guru, sahabat, sekaligus mentorku ia memposting buku antologi pertamanya, dalam hati aku berkata "waw keren kapan ya bisa kaya gitu" ingin hati bertanya tapi rasa malu yang terlalu besar hingga pertanyaain itu ku pendam dalam hati, Dua minggu kemudian

Malam Mingguan ala Santri

Gambar
Apa yang sering anak muda lakukan saat malam Minggu? Yang punya pacar pasti pacaran lah ya. Yang jomblo? Karena malam minggu merupakan malam yang panjang pastinya hangout bareng teman-teman dong, kalau nggak ya nge-game sampe pagi. Terus yang punya keluarga biasanya kumpul bareng orang-orang tercinta. Bagaimana dengan sahabat Kompasianer? Tentu lagi sibuk nulis mencari ide ide brilian. Asyik ya kalau ngebayangin suasana malam Minggu, hampir semua orang bisa bersantai dan ingin menikmati malam lebih lama dari hari-hari sebelumnya. Malam Minggu memang menjadi sebuah agenda menghabiskan waktu bersama untuk mereka Anak-anak muda yang ada di luar sana entah itu nongkrong bareng, main gitar sambil nyanyinyanyi nyanyi enggak jelas atau apapun yang unfaedah. Tak heran jika ada banyak sekali status malam Minggu menghiasi media sosial, mulai dari status yang lucu hingga status yang galau abis. Tapi banyak juga anak anak muda yang memanfaatkan malam minggu dengan membaca, atau mengerjakan tugas s

Hutang piutang

Sering kali mendengar peminjam uang lebih galak dari pada pemberi hutang. Hutang piutang selalu menjadi alasan salah satu penyebab retaknya tali persaudaraan. Terkadang orang yang memberikan hutang bukan karena ia mampu atau kelebihan uang, tetapi karena rasa kemanusiaannya yang tinggi, ia tidak tega melihat tetangga atau saudara kesusahan. Namun yang terjadi kebaikan itu disalah artikan bahkan dimanfaatkan. Hukum utang piutang itu sendiri dalam Islam adalah mubah atau boleh, bahkan Islam menganjurkan pemeluknya untuk memberi utang kepada orang yang mempunyai kebutuhan. Bahkan orang yang berutang dan memberi utang diatur dan dicatat dengan baik agar tidak terjadi masalah di kemudian hari. Selain itu, orang yang meminjam uang atau berutang harus mempunyai niat kuat mengembalikannya. Jika tidak bisa melunasi utang sesuai batas waktu yang telah ditentukan baiknya dimusyawarkan antara kedua pihak, sehingga tidak terjadi konflik. Sebab, banyak konflik akibat tidak membayar utang tepat waktu

Nyantri di pesantren

Aktifitas santri di pesantren tentu sangat berbeda dengan aktivitas anak yang di luar pesantren. Kegiatan yang padat dan harus diikuti oleh seluruh santri, dari jam 03.30 pagi sampai jam 10 malam. Dimulai dari salat tahajjud, lanjut salat subuh berjamaah, kemudian ngaji kitab sampe pukul 6.00 setelah itu makan pagi tepat pukul 7.30 baru masuk kelas. Kegiatannya pull day, Tapi mengasikan, santri di didik untuk dewasa, semua dikerjakan sendiri, cuci baju sendiri. Semua serba antri, mau makan antri, mau mandi antri. Budaya antri di kalangan santri bukan hal aneh. Dengan mengantri kita tidak akan saling berebut atau saling dorong-dorongan. Dan dengan mengantri kita diajarkan untuk sabar dan belajar mendahulukan orang lain. Anak-anak yang tinggal dipesantren, kehidupannya lebih teratur di banding dengan mereka yang ada di luar pesantren, keseharian mereka diisi dengan kegiatan-kegiatan yang bernilai positif, tidak hanya itu, di pesantren, mereka di ajarkan bagaimana cara hidup mandiri, mere

Obrolan Santai

Malam itu aku berkunjung ke rumah kakak setelah sekian puluh hari tidak kuinjakan kaki dirumah tempat aku dibesarkan, sebetulnya rumah kakak tidak begitu jauh kita tinggal satu kampung hanya beda RT karena kesibukan masing-masing, bisa bertemu paling satu bulan sekali, atau kadang dua minggu sekali. Sudah seperti jarak jauh saja, tapi itulah adanya, biarlah anggap saja saya lagi merantau di kampung orang, sehingga hanya bisa mudik satu bulan satu kali. Atau lagi mengamalkan syair Arab zur giban tazdad hubban, berkunjung lah jarang jarang niscaya akan menambah kecintaan. Mengurangi frekuensi kunjungan terhadap saudara yang terlalu sering bukan untuk memutuskan hubungan kekerabatan (tali silaturahmi), melainkan agar rasa cinta atau rasa kasih sayang semakin bertambah. (Cie cie bela diri ala ala kaum selonjoran). Selepas Isya saya, kakak, bersama seorang sahabat kakak yang lagi berkunjung ngobrol ngalor ngidul di ruang tamu, ditemani cemilan dan segelas teh hangat yang aku buat di dapur

Corona

Siang itu aku duduk di halte menunggu angkot lewat, tujuan utama ke pasar belanja sembako kebutuhan rumah tangga. Dalam angkot antar kota aku beserta beberapa penumpang duduk anteng sambil menikmati alunan musik nan syahdu. Tiada percakapan antara penumpang semua diam membisu larut dalam buaian irama yang mendayu. Sebagian lain sibuk dengan Hp masing-masing, sambil lirik kiri kanan. Akuu berpikir, ini Orang-orang saling berhadapan tapi tidak saling sapa. Hp menjauhkan yang dekat tapi bisa mendekatkan yang jauh. Dengan adanya penggunaan gadget disatu sisi menguntungkan karena mempermudah segala aktivitas, namun disisi lain cepat atau lambat kita akan dikuasai oleh gadget itu sendiri. Bagaimana tidak, orang akan lebih suka bermain gadget daripada bersosialisasi. Buktinya, didalam angkot saja hampir semua sibuk memainkan gadget, belum yang diluaran sana, sebut saja mahasiswa jika sedang nunggu dosen atau nongkrong, maka mereka bukannya ngobrol atau berinteraksi, namun justru semuanya ma

Jodoh

Gambar
  Setiap sore mirna selalu memandang jendela kamarnya, rutinitas yang selalu ia lakukan bukan tanpa sebab, jendela kamar mirna berhadapan langsung dengan lapangan polly yang sewaktu-waktu bisa dipake lapangan badminton juga. Mirna hapal kapan jadwal badminton dilakukan, diam-diam mirna menaruh hati pada salah satu pria yang selalu badminton disana. Dia bernama Alfi, Alfi tidak menyadari jika mirna ada rasa kepadanya, alfi yang cuek menganggap mirna anak kemaren sore karena secara usia memang beda jauh, Mirna 18 tahun dan alfi 27 tahun. 9 tahun jarak usia, tidak membuat mirna berpaling pada pria lain yang seusia dengannya. Mirna sendiri merasa heran kenapa bisa mencintai pria yang jauh lebih dewasa dari dirinya. Mirna kela 3 SMA, remaja labil yang sedang jatuh cinta bak bertepuk sebelah tangan, mengagumi seseorang dengan sembunyi. Sering batin tersiksa melihat pujaan hati bercanda dengan wanita lain walaupun tahu wanita itu bukanlah kekasih Alfi. Untuk berterus terang pun Mirna tidak s

Tentangmu

Gambar
Memandang langit sore menjadi candu untukku keindahannya getarkan jiwa. Entah mengapa aku selalu menyukai senja bagiku senja adalah simbol kesetiaan meski ia pergi dengan cepat namun esok ia akan kembali datang.  Suara Gadget membuyarkan lamunanku, segera kuangkat agar ia tak lagi bersuara. Say dimana, pengen ngobrol nich. Suara Nina di telpon dengan nyaringnya. Sore ini aku janji ketemu Nina di cafe tempat biasa kami kongkow. Aku lagi di rumah nich, siap otw, kataku. Segera kuberanjak dari duduk manisku. Kulajukan motor memecah ramainya jalan untuk bertemu kawan setia, setelah itu langsung pulang ke kosan setelah mengabari orang rumah. Kami empat sekawan dipertemukan di kota Bogor. Hingga akhirnya menjadi sahabat sejati tempat kos yang berdeketan, tempat kuliah yang sama itu yang membuat kami akhirnya menjadi dekat. Kami sama2 kenal dekat dengan orang tua masing-masing, ketika orang tua siapa pun diantara kami datang, kita berempat akan ngumpul menyambut kiriman dan diakhiri makan be

Trik Menjaga Mental Dalam Menulis

Gambar
Mental kepenulisan atau writer's Block adalah keadaan saat penulis kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk tulisannya. Keadaan ini bisa menimpa penulis pemula maupun profesional, (Wikipedia). Writer's Block merupakan istilah untuk menggambarkan situasi dimana penulis tidak bisa menuliskan apapun. Dalam situasi seperti ini tulisan baru atau bahkan untuk melanjutkan tulisan yang adapun akan sangat sulit. Penulis merasa stres, pusing, dan kebingungan. Menyusun satu dua kata untuk dituangkan dalam tulisan membutuhkan waktu yang sangat lama. Karena ide hilang entah kemana. Awal gabung dengan grup menulis, kok rasanya kurang percaya diri, timbul pertumbuhan dalam diri apa aku bisa menulis dan menuntaskan semua tugas dari pemateri nanti? Lalu ku coba menulis beberapa suku kata tapi untuk membacanya kembali aku malu, gimana kalau dibaca orang lain? Rasa malu, minder, merasa tidak bisa enggak punya ide untuk menulis, bahkan sempat kepikiran untuk keluar dari

Langkahku menjadi guru

Gambar
  Sedari kecil belum pernah bercita-cita menjadi seorang guru, suratan takdir yang menggariskan aku untuk berkecimpung di dunia pendidikan. Kala itu selepas lulus dari Madrasah Aliyah di sebuah pesantren aku dan beberapa temanku ditunjuk langsung oleh guruku sekaligus pimpinan pesantren untuk mengabdikan diri di almamater, bagi aku perintah kiyai adalah sabda yang tidak bisa ditolak, mau tidak mau suka tidak suka harus dijalani, demi mencari keberkahan dan keridhaan seorang guru. Berawal dari masa pengabdian itu aku mulai mencintai profesi guru, selalu bertemu dengan siswa setiap hari, meski kadang kepala pusing karena banyak masalah, ketika bertemu langsung dengan para siswa lupa sudah dengan masalah yang ada, para siswa ternyata menjadi obat yang mujarab bagi aku ketika sedang dilanda galau. Aku mulai kuliah di Fakultas Pendidikan Agama Islam, karena untuk menjadi seorang guru minimal harus sarjana, Kulalui kuliah sambil mengajar terus sampai selesai, sekitar tahun 2011 aku iseng ise
Gambar
Tentang hobi Ketika orang bertanya apa sih hobi kamu? bingung harus menjawab apa. Bukannya aku enggak punya hobi, tapi aku enggak tahu mau jawab apa. Aku enggak kayak kebanyakan orang yang bener-bener punya satu hal yang mereka seneng jadi ahli. Di satu hari aku suka ngelakuin ini, di hari lain aku lebih pilih itu, lain hari lagi aku lebih senang yang lain. Ada perbedaan antara hobi dan passion. Meski sering dianggap sama. Bahkan para motivator seringkali membedakan kedua hal tersebut Setiap orang bisa memiliki hobi yang mana merupakan sebuah kegiatan menyenangkan yang dilakukan saat senggang. Terlebih jika hobi tersebut dapat mendatangkan penghasilan, hingga tak jarang jika sebagian orang mungkin bisa juga menjadikan hobi sebagai mata pencaharian Tapi mengapa tidak semua orang dapat menjadikan hobinya sebagai pekerjaan? Selidik demi selidik, banyak kesamaan antara hobi dan passion. Namun ternyata ada perbedaan yang cukup mendasar antara passion dan hobi. Berikut penjelasannya. Passion

Rerempakan

Gambar
  Entah dari mana awalnya, kata kata rerempakan begitu membumi di masyarakat Sunda terutama dilingkungan tempat tinggalku. Kata kata rerempakan menjadi ramai dan hangat diperbincangkan ketika menjelang bulan puasa saja. Rerempakan atau ada juga yang menyebutnya munggahan identik dengan acara makan bersama-sama dengan keluarga, tetangga, teman, dan lain-lain. Biasanya rerempakan dilakukan di tempat-tempat tertentu yang menjadi favorit, entah itu dengan masak sendiri di rumah, atau sekitar kebun, pegunungan, pinggir sawah, sambil menikmati makanan dan pemandangan serta alam yang indah dan sejuk, ataupun bisa di rumah keluarga besar. Maupun di kantor, cafe, atau booking tempat makan lesehan sesuai dengan isi kantong masing-masing. Menu yang biasa disajikan dalam acara munggahan ini adalah bakar ikan, dengan pelengkap lalaban, sambal terasi, atau sambal dadak serta nasi liwet yang panas. Lebih enak lagi kalau nasi liwetnya disajikan di atas daun pisang. Dengan begitu, rasa kebersamaannya p

Miana

Gambar
Siapa yang tidak tau Miana? Miana merupakan salah satu jenis tanaman yang daunnya beraneka warna. Daya tarik dari tanaman ini memiliki warna yang bervariasi sehingga cocok bagi penggemar tanaman untuk memilikinya. Tanaman ini memiliki tinggi hampir 1.5 meter, sangat pas ditanam dalam pot sebagai penghias rumah Tanaman Miana sering dibudidayakan sebagai tanaman hias, selain memiliki warna daun yang unik dan cantik, tanaman hias Miana juga memiliki harga yang cukup terjangkau. Tidak perlu merogoh kantong terlalu dalam untuk mendapatkan si cantik Miana ini, dengan selembar uang merah sudah bisa membawa 7 sampe 10 macam bunga Miana. Cukup murah meriah bukan ?. Selain digunakan sebagai tanaman hias, ternyata tanaman Miana juga bisa sebagai obat herbal karena memiliki nutrisi dan senyawa yang penting bagi tubuh. Daun miana memiliki kandungan antibakteri yang dapat mengatasi beberapa gangguan pencernaan, seperti susah buang air besar. Senyawa yang bersifat antibakteri dari daun miana berperan

Teh Dipagi Hari

Gambar
  Pagi ini badan terasa meriang sakit badan yang terasa dipukulin se erte membuat minah enggan untuk bergerak. Setelah salat subuh minah kembali narik selimut lalu meringkuk dikamar, kepala tujuh keliling tidak memungkinkan untuk minah beraktivitas seperti biasanya di dapur kesayangan. Minah hiraukan lambayan piring yang menumpuk di pojok dapur, baju yang menggunung tak pula ia sentuh. Minah hanya ingin berbaring mengistirahatkan tubuhnya yang lelah.  Emak enggak boleh sakit, istilah itu tidak berlaku untuk Minah dihari ini, biasanya selagi mampu untuk beraktivitas sesakit apapun  Minah memaksakan diri  ke dapur menyiapkan sarapan pagi untuk keluarganya. Tidak untuk pagi ini, minah tidak mau diganggu dengan urusan rumah yang tidak ada ujungnya.  Rengekan si kecil tak pula minah gubris. Dalam benak minah hanya ingin istirahat tanpa gangguan meski hanya dua jam saja.  Minah minta bantuan pada Asep suaminya membuatkan  segelas teh hangat untuk menyegarkan badannya, karena biasanya setelah

Bertemu Sahabat Online

Gambar
  Sahabat dan teman itu berbeda.Tidak semua orang dapat menjadi sahabat, seorang sahabat akan selalu ada untuk kita dan mempunyai ikatan emosi dan batin yang kuat pada diri kita, akan tetapi seorang teman adalah orang yang hanya kita kenal dan tidak ada ikatan batin dan emosi yang sama. Pagi hari aku berkemas menuju Stasiun Rangkasbitung, sebuah kota yang ada di kabupaten lebak. Jarak tempuhnya sekitar 37 KM dari tempat tinggalku. Sekitar satu jam kalau ditempuh dengan sepeda motor. Di stasiun aku bertemu sahabat onlineku bu Arofiah Afifi, biasa dipanggil bu Ovi. Janji untuk bertemu sudah dirancang dari beberapa bulan yang lalu, awalnya tanggal 6 Mei untuk bersilaturahmi kepada Omjay, Bu kanjeng, Pk Brian, Bu Ewi, cing Ato dan semua narsum kelas menulis yang ada di Jakarta. Namun rencana itu harus diundur karena sesuatu hal, kematian kakak kandungku yang kemudian disusul uwakku. Akhirnya janji ketemu gagal total. Di stasiun aku menunggu kedatangan kereta dari arah serang, tidak lama m

Anak Senja

Gambar
  Duduk diberanda rumah kutatap langit, Senjaku tak lagi hadir dengan kemegahan jingganya. Senja sore ini sangat berbeda, senjaku datang ditemani rintik air yang menyapa manis dari langit. Segelas kopi putih menemani senjaku sore ini, kusesap aroma kopi dengan kenikmatan syahdu, baunya menjadi candu. Membawa kenangan jauh ke masa yang telah lalu. Kala itu, sehabis olahraga pulang ke rumah untuk meneguk segelas air. Terlihat segelas kopi susu diatas meja entah milik siapa, ku minum bukan sesesap seperti halnya penikmat kopi tapi langsung ditenggak layaknya orang tidak bertemu air selama satu minggu. Terasa nikmat, hausku masih mendera kubuat kembali segelas kopi yang sama dicampur air dingin lalu kuminum kembali dalam satu tarikan napas. Segeeeer. Kopi mengalir dalam keringnya tenggorokan. Malam hari badanku teras meriang kepala sempoyongan, dua hari tidak bisa melakukan aktivasi. Mungkinkah mabok kopi" ? Entahlah. Tapi itu semua tidak membuatku jera. Sore ini hujan turut serta men

Emak Bar Bar

Gambar
Tahun 2016 silam, aku mudik ke kampung halaman mertua kota Lubuk Linggau bersama suami dan kedua anakku. Usai Nabil anak pertama kala itu sekitar 10 tahun  Adis anak kedua 4 tahun. Lubuk Linggau sebuah kota kabupaten yang ada di Sumatera Selatan, bagian Selatan lebih dekat ke provinsi Jambi ketimbang ke palembang ibu kota dari Sumatra Selatan.  Perjalanan panjang yang sangat melelahkan. Sepanjang jalan yang dilihat hanya hutan yang panjang, untuk sampai ke kota palembang membutuhkan waktu sekitar 11 sampai 12 jam. Maklum saat itu belum ada tol dan jalan pun tidak semulus sekarang. Kami singgah dulu ke kota palembang untuk silaturahmi kepada ayuk kandung suami sekalian istirahat semalam. Dari kota palembang menuju lubuk linggau sekitar 11 jam lagi jika naik kereta dari stasiun kertapati menuju stasiun lubuk linggau, jarak tempuh dari stasiun masih sekitar 4 jam lagi untuk sampai rumah mertua. Perjalanan yang lumayan menguras kantong dan tenaga, namun harus tetap kujalani demi bakti seor

Kiyandara

Gambar
Lima hari sudah sikecil sakit, panas yang naik turun menyebabkan ia menjadi sedikit rewel. Dimulai dari hari selasa kemarin sepulang dari main bersama teman-temannya, tiba tiba kiyan mengeluh sakit Kepala, kupegang jidatnya untuk mengukur suhu tubuh, terasa hangat. Aku pikir nih anak meriang kebanyakan main karena biasanya kalo sudah banyak main ia akan lupa makan. Malam hari kiyan terbangun karena sakit perut melilit, untuk pertolongan pertama aku segera ke dapur mencari bawang merah 3 biji, setelah dikupas aku gerus sampe sedikit halus, kemudian aku taro dalam mangkuk kecil dicampur sedikit minyak sayur dan minyak kayu putih. Bawang tersebut aku usap usap merata keseluruhan tubuh kiyan, Alhamdulillah akhirnya ia bisa tidur dengan lelap. Pagi hari aku kerokin punggungnya pelan pelan dan hasilnya sungguh sangat merah kehitaman. Selama sakit ia terlihat murung, loyo. Aslinya anak itu cerewet minta ampun tingkat keinginan tahuannya diatas rata rata anak usia lima tahun. Segala hal diper