Corona


Siang itu aku duduk di halte menunggu angkot lewat, tujuan utama ke pasar belanja sembako kebutuhan rumah tangga. Dalam angkot antar kota aku beserta beberapa penumpang duduk anteng sambil menikmati alunan musik nan syahdu. Tiada percakapan antara penumpang semua diam membisu larut dalam buaian irama yang mendayu.

Sebagian lain sibuk dengan Hp masing-masing, sambil lirik kiri kanan. Akuu berpikir, ini Orang-orang saling berhadapan tapi tidak saling sapa. Hp menjauhkan yang dekat tapi bisa mendekatkan yang jauh. Dengan adanya penggunaan gadget disatu sisi menguntungkan karena mempermudah segala aktivitas, namun disisi lain cepat atau lambat kita akan dikuasai oleh gadget itu sendiri.

Bagaimana tidak, orang akan lebih suka bermain gadget daripada bersosialisasi. Buktinya, didalam angkot saja hampir semua sibuk memainkan gadget, belum yang diluaran sana, sebut saja mahasiswa jika sedang nunggu dosen atau nongkrong, maka mereka bukannya ngobrol atau berinteraksi, namun justru semuanya malah asyik dengan gadget masing-masing. Ada yang chattingan, cek IG FB, ada juga yang asyik bermain game, dan bahkan ada yang hanya sekedar mendengarkan musik.

Aku tersentak dari lamunan ketika angkot berhenti karena ada penumpang lain naik, oh iya semua penumpang bermasker apa lagi waktu itu awal gencar-gencarnya virus corona melanda Indonesia, semua orang takut berdekatan sama yang terindikasi batuk pilk, siapa pun yang kena pilek selalu dicurigai terpapar virus corona dan akan menularkan. Karena konon katanya virus corona sangat mematikan

Didepanku duduk seorang cewek cantik yang juga sama satu tujuan untuk pergi ke pasar terlihat gelisah, dari gerak tubuh ia seperti tidak nyaman, ia melihat kekiri dan ke kanan dengan muka memerah, aku pikir dia menahan amarah setelah menyimpan HPnya ke dalam tas. Mungkin setelah membaca chat seseorang ia terpancing emosinya. Ah entah lah. 

Tiba-tiba terdengar suara duuut...... Semua penumpang saling pandang mencari asal suara, ternyata sumber suaranya berasal dari si cewek cantik depan saya. Dengan muka merah si cewek cantik berkata, maaf saya menahan bersin eh malah yang keluar dari bawah. Seseorang menjawab ucapan si cewek. Ooh, mbaknya dari tahan bersin yaa,  takut disangka kena corona? Ditahan dari atas malah lepas lewat bawah. 


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

How To be the F1

Ide Menulis Bagi Guru

Menjadi Yang Ke dua