Nyantri di pesantren


Aktifitas santri di pesantren tentu sangat berbeda dengan aktivitas anak yang di luar pesantren. Kegiatan yang padat dan harus diikuti oleh seluruh santri, dari jam 03.30 pagi sampai jam 10 malam. Dimulai dari salat tahajjud, lanjut salat subuh berjamaah, kemudian ngaji kitab sampe pukul 6.00 setelah itu makan pagi tepat pukul 7.30 baru masuk kelas.

Kegiatannya pull day, Tapi mengasikan, santri di didik untuk dewasa, semua dikerjakan sendiri, cuci baju sendiri. Semua serba antri, mau makan antri, mau mandi antri. Budaya antri di kalangan santri bukan hal aneh.

Dengan mengantri kita tidak akan saling berebut atau saling dorong-dorongan. Dan dengan mengantri kita diajarkan untuk sabar dan belajar mendahulukan orang lain.

Anak-anak yang tinggal dipesantren, kehidupannya lebih teratur di banding dengan mereka yang ada di luar pesantren, keseharian mereka diisi dengan kegiatan-kegiatan yang bernilai positif, tidak hanya itu, di pesantren, mereka di ajarkan bagaimana cara hidup mandiri, mereka hidup tanpa orang tua di samping mereka, contohnya dengan mencuci baju sendiri, membereskan kamar, tempat tidur, dan lain sebagainya.

Pulang sekolah di pesantren seluruh santri shalat duhur berjamaah di masjid. setelah itu makan siang. Jam 14.00 siang seluruh santri berangkat ke aula guna melaksanakan kegiatan sorogan (ngaji bandungan).

Sebut saja Ustadz Edo bagian pengasuhan pondok tugasnya mengontrol ke setiap asrama santri, untuk memastikan bahwa seluruh santri sudah kumpul di aula melaksanakan sorogan. Ust Edo dengan penuh tanggungjawab mengontrol dari satu asrama ke asrama yang lain sambil berkata, sorogan..., sorogan...., ust berhenti di asrama muzdalifah, lalu menggedor pintu pake bambu yang biasa ia bawa, sorogan... Sorogan..., kebetulan pitunya terbuka Ustadz Edo sedikit masuk terus memukul- mukul lemari yang dekat dengan pintu.

Eka, salah satu santri yang masih di dalam asrama menunjuk-nunjuk lemari yang ust Edo pukulin, kenapa kamu belum berangkat sorogan ? Terus ada apa dengan lemari ini?Tanya ust Edo, sambil terus tangannya ngetuk ngetuk atas lemari. Di dalam lemari ada orangnya tadz, jawab Eka. Ust Edo bingung, looh kenapa sampai masuk dalam lemari, tanya ust Edo. Dalam lemari Ida menutup kupingnya karena bisingnya ketukan bambu dari Ust Edo, ia ragu keluar takut dimarahin, enggk keluar telinganya sakit. Ida pun keluar dari lemari sambil mesem-mesem malu, lagi beres-beres lemari tadz. Ida membuat alasan. Ust Edo berlalu sambil geleng kepala. Sory, aku gak mau ketahuan sendiri, kata Eka merasa bersaah. Ida menganggukan kepala sambil manyun

Komentar

Postingan populer dari blog ini

How To be the F1

Ide Menulis Bagi Guru

Menjadi Yang Ke dua