Jodoh

 


Setiap sore mirna selalu memandang jendela kamarnya, rutinitas yang selalu ia lakukan bukan tanpa sebab, jendela kamar mirna berhadapan langsung dengan lapangan polly yang sewaktu-waktu bisa dipake lapangan badminton juga.

Mirna hapal kapan jadwal badminton dilakukan, diam-diam mirna menaruh hati pada salah satu pria yang selalu badminton disana. Dia bernama Alfi, Alfi tidak menyadari jika mirna ada rasa kepadanya, alfi yang cuek menganggap mirna anak kemaren sore karena secara usia memang beda jauh, Mirna 18 tahun dan alfi 27 tahun. 9 tahun jarak usia, tidak membuat mirna berpaling pada pria lain yang seusia dengannya. Mirna sendiri merasa heran kenapa bisa mencintai pria yang jauh lebih dewasa dari dirinya.

Mirna kela 3 SMA, remaja labil yang sedang jatuh cinta bak bertepuk sebelah tangan, mengagumi seseorang dengan sembunyi. Sering batin tersiksa melihat pujaan hati bercanda dengan wanita lain walaupun tahu wanita itu bukanlah kekasih Alfi. Untuk berterus terang pun Mirna tidak sanggup, Mirna hanya mampu berdoa disetiap shalatnya agar kelak alfi menjadi jodohnya.

Cinta memang tak bisa terencana, ia bisa datang begitu saja, tanpa harus diundang. Seperti halnya Mirna, bermula dari rasa kejengkelan atas diri Alfi yang selalu menganggap Mirna anak kecil. Bercanda berlebihan. Seiring berjalan waktu memang bisa menimbulkan cinta, menimbulkan rasa yang berbeda. Rasa itu muncul secara tiba-tiba, bahwa Mirna mencintainya.

Dia yang selalu disebut dalam doa-doa panjang, ia tak pernah tahu bahwa Mirna mencintainya. Mirna menyadari keindahan mencintai dalam diam adalah cinta yang indah namun menyakitkan, cinta sedih. Ini menjadi ujian kesabarannya, bahwa dalam prosesnya sabar dan doa lah menjadi obat.

Aku tak boleh menampakkannya secara terang-terangan, cintaku harus kusimpan dalam sabar dan doa. Sampai suatu saat, kau lah yang menyadarinya, juga mengatakan bahwa kau juga mencintaiku. Mirna bermonolog sendiri.

Ada pria lain yang menyukai mirna, ia lelaki baik, usia tidak jauh beda hingga akhirnya mirna bisa move on dari alfi, ia bisa menerima riki sebagai kekasihnya. Hari-hari mirna menjadi ceria mendung tak lagi mengelayut dimatanya ketika ia melihat alfi berjalan dengan wanita lain. Meski dihati masih ada nama Alfi.

Satu tahun berlalu, Alfi dan Mirna akhirnya bersatu, penantian panjang Mirna tidak sia sia, doa Mirna yang melangit didengar Tuhan, kini mereka telah hidup bahagia.

Komentar

  1. Kalo jodoh pasti bersatu cinta suci yang menyatakan. Bahagia lah engkau wahai mirna

    BalasHapus
  2. Tambahkan dialog akan menjadikan cerita lebih hidup. Kecuali kalau ini curhat pribadi sih. Hehe

    BalasHapus
  3. Kekuatan doa mengalahkan segalanya yang diiringi dengan ketaatan pada sang pencipta 😊

    BalasHapus
  4. Cinta yang indah. Beri percakapan Bu biar lebih indah. Semangat

    BalasHapus
  5. Hemmm .. Bu Mut emang jagonya nih bikin tulisan keren

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

How To be the F1

Ide Menulis Bagi Guru

Menjadi Yang Ke dua