Kiyandara

Lima hari sudah sikecil sakit, panas yang naik turun menyebabkan ia menjadi sedikit rewel. Dimulai dari hari selasa kemarin sepulang dari main bersama teman-temannya, tiba tiba kiyan mengeluh sakit Kepala, kupegang jidatnya untuk mengukur suhu tubuh, terasa hangat. Aku pikir nih anak meriang kebanyakan main karena biasanya kalo sudah banyak main ia akan lupa makan.

Malam hari kiyan terbangun karena sakit perut melilit, untuk pertolongan pertama aku segera ke dapur mencari bawang merah 3 biji, setelah dikupas aku gerus sampe sedikit halus, kemudian aku taro dalam mangkuk kecil dicampur sedikit minyak sayur dan minyak kayu putih. Bawang tersebut aku usap usap merata keseluruhan tubuh kiyan, Alhamdulillah akhirnya ia bisa tidur dengan lelap. Pagi hari aku kerokin punggungnya pelan pelan dan hasilnya sungguh sangat merah kehitaman.

Selama sakit ia terlihat murung, loyo. Aslinya anak itu cerewet minta ampun tingkat keinginan tahuannya diatas rata rata anak usia lima tahun. Segala hal dipertanyakan yang terkadang tidak pernah terpikir oleh emaknya.

Sedikit cerita tentang ulah kiyan anakku, seminggu yang lalu sebelum ia sakit, sekitar jam 10 malam aku gendong ke kamar mandi untuk dipipiskan biar tidak ngompol, kebiasaan ini sudah aku lakukan dari anak pertamaku dan alhamdulillah berhasil. Dikamar mandi aku buka celananya dan yang membuat aku syok, Kiyan memakai pembalut orang dewasa dengan perekat yang terbalik. Lem perekatnya ada didepan.

Jam 10 malam aku ketawa ngakak sambil membayangkan pembalut jika dipakai oleh orang dewasa dengan posisi terbalik. 🙏🙏

Pagi hari aku tanya kiyanku, neng.... Kok pake soptek itu tahu darimana. Kiyan menjawab, ooh neng kan main di rumah temen liatin teteh temen neng pake itu, mamah juga kan punya udah deh neng pake, emang Kenapa mah, Ia malah balik bertanya. Setelah aku jelasin panjang kali lebar, alhamdulillah akhirnya kiyan faham.

Kondisi kiyan sebetulnya sudah membaik dari kemarin, ia sudah mulai banyak permintaan, hanya saja jika anak habis sakit ia akan menyisakan manja yang sedikit berlebih hampir mendekati tantrum.

Seperti pagi ini, kiyan menangis meraung-raung ingin ikut ke sekolah, padahal ini hari terakhir aku ngawas, sebetulnya bukan enggak mau membawa anak, tapi karena kondisi anak yang belum fit betul membuat aku khawatir angin pagi akan membuat dia masuk angin dan kembali sakit.

Terpaksa aku tinggalkan kiyan berdua dengan kakaknya di rumah, padahal hati kecilku tidak tega tapi demi kesehatan dan kebaikannya terpaksa aku harus tega.

Maafkan mamamu ini nak....

Love you so much