MENGATASI WRITER'S BLOCK

 MENGATASI WRITER'S BLOCK

Pertemuan ke 7

Moderator      : Maesaroh, M.Pd

Narasumber  : Ditta Widya Utami, S .Pd., Gr.

Dari tadi sore menunggu plyer yang biasanya dikirim Om Jay ke WAG pelatihan menulis, namun sampai menjelang magrib yang ditunggu belum juga datang, harap-harap cemas kira-kira apa judul pelatihan buat malam ini. Setengah jam sebelum materi di mulai plyer akhirnya dikirim juga.


Mulai menyusun kata agar menjadi sebuah kalimat pembuka yang renyah untuk dibaca, susah juga merangkai kata demi kata justru susunan kalimat  yang terbaca bukan seperti kerupuk renyah yang baru di goreng, malah seperti kerupuk umes yang sudah hampir satu minggu tergeletak diatas meja.


Geliat menulis mulai terasa di gelombang 21 ini terbukti dengan banyaknya peserta mengirim resume dengan parafrase yang semuanya supet keren, beruntung sekali aku dipertemukan dengan orang-orang hebat dari berbagai pulau di Indonesia meski hanya lewat WAG, komunitas yang saling mendukung saling menyemangati, hingga mengikis sedikit demi sedikit rasa kurang percaya diri. 


Narasumber kali ini seorang ibu muda  Ditta Widya Utami, S.Pd.Gr. adalah salah satu guru IPA di SMPN 1 Cipeundeuy, Subang, Jawa Barat. Lahir di Subang, 23 Mei 1990. Menikah dengan Muhammad Kholil, S.Pd.I. dan telah dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Muhammad Fatih Musyfiq. Selain aktif di MGMP, anak kedua dari pasangan Dastewi, S.Pd. dan Tia Makmur Setiana, S.Pd. ini juga aktif di bidang literasi. Mengawali karir sebagai peserta kelas menulis PGRI pada gelombang 7, beliau mampu membuktikan kepiawaiaannya dalam menulis hingga naik kelas menjadi moderator dan menjadi narasumber di berbagai pelatihan. Menempuh masa pendidikan mulai dari SDN Cipeundeuy Subang, SMPN 1 cipeundeuy Subang, SMAN 1 Purwakarta, kuliah pendidikan kimia di UPI, PPG dalam jabatan A3 di UNM.


Karya tunggal narasumber :
  • Precious (2017-2019)
  • Mengapa Tak Kau Tanyakan Saja (2019)
  • Djogja Backpacker (2019)
  • Buku "Lelaki di Ladang Tebu" (2020), kumpulan cerpen pendidikan
  • Buku "Membongkar Rahasia Menulis" (2021), kumpulan tulisan selama mengikuti lomba blog PGRI bulan Februari
  • Buku "Sepenggal Kisah Corona" : Memoar Perjalanan Hidup Selama Satu Tahun Pandemi" (2021)

Buku karya bersama :
  1. Jejak Langkah Guru Subang (2019) - kumpulan best practice, MGMP IPA Subang
  2. Guru di Ladang Ilmu (2019) - kumpulan cerpen karya guru, Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat (KPPJB)
  3. Sepenggal Kisah di Ruang Cipta Pentigraf (2020) - KPPJB
  4. Dari Mata Air Hingga Muara (2020) - Literasi Subang Bihari dan Berwibawa (Lisangbihwa)
  5. Pelangi Jiwa (2020) - kumpulan kisah inspiratif, KPPJB
  6. Pena Digital Guru Milenial (2020) - kisah para guru blogger, PGRI
  7. Menyongsong Era Baru Pendidikan (2020) - bersama Prof. Eko Indrajit
  8. Pola Pembelajaran yang Efektif dari Rumah (2020) - Hasil Lomba Blog Hardiknas (PGRI) 
  9. Sumbu Saihu Lisangbihwa (Jan 2021) - antologi puisi Saihu, Saihula, Saihudan bersama Lisangbihwa
  10. Dendang Asa Dalam Untaian Kata (Jan 2021) - antologi pentigraf bersama KPPJB Regional Subang
  11. Meniti Asa : Kumpulan Kisah Awal Menjadi Guru (Feb 2021) - KPPJB
  12. Kelas Bertembok Pelangi (Agustus 2021) - FIMNesia
  13. Aku Bangga Jadi Anak Muslim (proses cetak) - Jendela Puspita

Prestasi/Penghargaan yang pernah diraih :
  • Peraih Parasamya Susastra Nugraha (100 Guru Penulis Jawa Barat) - 2020
  • Peraih Parasamya Suratma Nugraha (Penggerak literasi) - 2020
  • Penghargaan dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Kab. Subang sebagai donatur buku - 2020
  • Penghargaan Bupati Subang (2020) diusulkan Disdikbud Kab. Subang, diberikan saat HUT PGRI dan Korpri
  • Penghargaan Bupati Subang (2021) diusulkan Disarpus Kab. Subang, disampaikan saat HUT Subang ke-73
  • Penghargaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang (2021) untuk guru berprestasi disampaikan saat Hardiknas

Komunitas yang diikuti :
  1. MGMP IPA (Pengurus di Komisariat Kalijati, Subang)
  2. Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)
  3. Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat (KPPJB)
  4. Literasi Subang Bihari dan Berwibawa (Lisangbihwa)
  5. Cakrawala Blogger Guru Nasional (Lagerunal)

Pengalaman/Aktivitas :
  • Pengajar Praktik Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 3
  • Narasumber Pelatihan Belajar Menulis melalui WA Grup (PGRI)
  • Narasumber Belajar Bicara (Webinar APKS PGRI) 
  • Narasumber di Kelas Pelatihan Kreatif Menulis Agupena Pusat (September, 2021)
  • Narasumber di Kelas Menulis Buku Inspirasi, Agupena NTT (September, 2021)
  • Narasumber di Kelas Penulis Surabaya (Juli, 2021)
  • Narasumber Menulis Bersama Pak Naff, Sumatera (Mei, 2021)
  • Membimbing siswa menulis cerpen selama 20 hari hingga lulus ODOP Challenge Lisangbihwa (April, 2021)
  • Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Cipeundeuy, Subang pada Pemilu 2019
  • Membimbing siswa hingga meraih Juara 1 LKTI tingkat kabupaten yang diadakan oleh Dinas Sosial Kab. Subang tentang HIV/AIDS (Nov, 2018)


Apa sih Writer's block ?

Wikipedia mengartikan writer' block sebagai keadaan saat penulis kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk tulisannya, keadaan ini bisa menimpa penulis pemula maupun profesional. Menurut Narasumber WB tidak terbatas pada penulis buku saja. Bloger, mahasiswa  yang sedang menyusun tugas akhir screen writer (penulis naskah seperti untuk film, sinetron), script writer (penulis teks untuk dibacakan pembaca berita ), dll juga bisa mengalami WB.



Dalam sebuah artikel di idntiems disebutkan bahwa berdasarkan sebuah penelitian dari Yale psychologysts pada tahun 1970 dan 80 -an yang akhir-akhir ini kembali ditinjau New Yorker, writer"s block merupakan hal yang konkrit dan fenomena yang bisa diatasi. Untuk memahami penomena ini dua orang psikolog, Jeremo Singer dan Michael Barrios pun mengadakan sebuah penelitian terhadap para penulis dengan latar belakang berbeda.














Penyebab writer" block antara lain :
  • Topik yang asing atau mencoba metode baru dalam menulis 
Topik baru atau metode baru bisa membuat kita mengalami WB, solusinya antara lain dengan mempelajari lebih seksama terkait metode baru tersebut (misal terbiasa menulis cerpen kemudian harus menulis KTI).
  • Setres 
Ini juga bisa menyebabkan WB. Terlalu banyak berpikir akan penilaian orang menyebabkan tulisan akan mengendap tanpa terpublis.  terlalu banyak memikirkan apakah tulisannya sesuai kaidah tata bahasa, tulisannya bagus enggak ya ? orang bakal suka enggak ya ? enak dibaca enggak ya....dan berbagai pertanyaan ini jiga bisa membuat kita terserang WB sebelum tulisan jadi dan tidak akan pernah jadi. Untuk kasus seperti ini kita tidak bisa memaksa untuk semua orang suka akan tulisan kita tapi yakinlah apa yang kita tulis akan bermanfaat minimal buat diri sendiri. 
  • Lelah fisik/mental sedang lelah,
 Banyak faktor yang menyebabkan fisik lelah, banyak pekerjaan misalnya, selain lelah fisik, work under pressure bisa menyebabkan lelah secara mental ini membutuhkan rehat sejenak untuk merefresh kembali hati, fisik dan fikiran kita. 
  • Terlalu perfeksionis. 
Misalnya tulisannya harus dibaca oleh sekian ribu orang atau tulisannya harus harus jadi juara lomba, memiliki target dalam menulis itu penting tapi jangan sampai membuat kita terlalu perfeksionis sehingga malah kehilangan ide-ide baru untuk menulis.

Kebuntuan berpikir bagi penulis pemula seperti saya tentu saja sering mengalami hampir disetiap kegiatan resume, writer's block selalu datang tanpa diundang, entah itu diawal, di tengah bahkan diakhir penulisan. Pikiran seolah mandek tidak dapat menguraikan ide pikiran dalam tulisan, bahkan sulit menemukan ide, semuanya terasa ngeblank padahal sudah memeras otak, ini menjadi momen tersulit untuk kembali memperoleh ilham. Tak perlu menyurutkan langkah terus menulis selagi bisa dengan menulis kita berteriak kepada dunua tanpa suara.

Cara menghadapi WB ala narasumber berdasarkan paparan malam ini adalah :

  • pelajari metode / topik yang akan ditulis
  • refresing hati, otak dan fisik
  • lakukan menulis bebas
  • hindari terlalu perfeksion

 menulis adalah membaca maka menulislah selagi mampu membaca

Komentar

  1. Waah kereen bun, ini kok bisa ganti2 warna putih dan hitam yaa... Jadi tmbh keren

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya juga bingung bun, maksud hati pengen satu warna kenapa jadi dua warnaπŸ˜€

      Hapus
  2. Balasan
    1. Terimakasih bu, kita sama2 belajar ya, salam literasi

      Hapus
  3. bahasanya enakeun mengalir begitu aja, kita yang bacanya pun jadi menikmati dengan santuy πŸ‘πŸ˜πŸ‘πŸ˜πŸ‘πŸ˜πŸ‘πŸ˜

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih bu, malah saya suka tulisan bu, rapih, dan runut gitu

      Hapus
  4. Wak yg komentar banyak berarti pengemarnya banyak juga.lanjutkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya gk bisa komen di blog bapak, kenapa yaaa

      Hapus
  5. Sudah 7 nih resumenya ,tambah terus ilmu , AAMIIN

    BalasHapus
  6. Waah..tulisan ny apik loh BuπŸ‘

    BalasHapus
  7. Terima kasih telah membuat resumenya ... Semangat

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ide Menulis Bagi Guru

MENULIS BUKU TERBAIK PERPUSNAS

How To be the F1