MENULIS DI KALA SAKIT

 




Narasumber : Suharto, S. Ag, M. Pd.

Moderator : Hasima Abdul Putri

َاِغْتَنِم خَمْساً قَبلَ خَمسٍ شَباَبَكَ قَبلَ هَرَمِكَ وَصِحتَكَ قَبلَ سَقَمِكَ وَغِنَاكَ قَبلَ فَقرِكَ وَ فَرَاغِكَ قَبلَ شَغلِكَ وَحَياَتَكَ قَبلَ مَوتِك

"Manfaatkanlah yang lima sebelum datang lima perkara yang lain : Mudamu sebelum tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum miskinmu, waktu senggangmu sebelum kesibukanmu dan hidupmu sebelum matimu". (H.R. Baihaki dari Ibnu Abbas)

Menulis adalah kebutuhan dasar manusia untuk menceritakan sebuah cerita, ide, imajinasi termasuk cerita hidup. Hal ini bisa mengurangi tingkat stres yang akhirnya bisa meringankan penderitaan yang dirasakan.

Malam ini pertemuan ke 19 dengan moderator Ibu Hasima Abdul Putri dan yang akan Membersamai kami peserta BM seorang yang spesial beliau bapak Suharto, S.Ag.,M.Pd, biasa dipanggil cang ato asal suku Betawi, sekarang beliau sebagai ASN kementerian Agama dan mengajar di MTsN 5 Jakarta bidang study fikih

Cang Ato berkelana ke dunia Maya, untuk mencari pelatihan literasi, dan beliau dapatkan pelatihan KSGN di wisma UNJ. Kesempatan emas tidak disia-siakan, langsung ikut pelatihan tersebut. Di sinilah cang ato kenal dengan bang Namin, om Jay, om Dedi, om Dian kelana, dan lainya.

Sebetulnya sudah lama ingin menulis. Sampai berusaha membeli buku tentang tulis-menulis. Beliau juga ikut acara jurnalis tapi tetap saja tidak bisa menulis. Bahkan pernah juga diundang untuk menulis, tapi katanya hasilnya masih kaku dan kering.

Seperti halnya saya sendiri yang baru pertama kali gabung di belajar menulis yang tidak bisa merangkai kata menjadi sebuah kalimat, apa lagi kalimat yang indah berabur diksi yang penuh hikmat. Saya tidak akan pernah putus asa, bercermin pada perjuangannya cang ato, ditengah keterbatasannya beliau masih saja menulis bahkan menghasilkan karya yang pantastis.

Cang ato mengikuti acara penulisan PTK, public speaking, dan writing Camp bath 6 kemudian hasil dari pelatihan cang ato bisa membuat PTK dan buku Antologi. 

Desember 2017 narasumber ikut pelatihan media Guru di daerah Cipanas. Dari pelatihan ini menghasilkan buku solo perdana" Mengejar Azan" buku cerita perjalanan hidup dalam menuntut ilmu. Saking bangganya hingga seorang teman pelukis di pinta untuk melukis buku ini. Buku perdana solo yang sangat bersejarah dan sampai saat ini di pajang di ruang tamu.
 


Namun untung tak dapat diraih, tetiba badai Tornado memporak porandakan kebahagiaan, Seluruh badan narasumber lumpuh tak bisa bergerak , Hanya kepala dan kelopak mata yang bergerak.

Tubuh yang tadinya tinggi, gagah, ganteng dengan sekejap mata lumpuh total tak berdaya, hanya menyisakan mata, telinga, dan otak. Bahkan napas pun tidak bisa. Jika tidak cepat ditangani. Innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un 

Satu bulan setengah  di ruang ICU, 3 bulan di HCU, 2 Minggu di ruang inap biasa. Pulang dalam kondisi lumpuh. Satu tahun badan tak bergerak, setelah satu tahun mulai ada gerakan tangan, Satu tahun setengah hanya berbaring dan terkadang suntuk menghampiri.

Beliau terserang penyakit langka. GBS ( Guillain Barre Syndrome) penyakit yang mematikan seluruh syaraf sampai napas pun harus dibantu dengan mesin ventilator. 

Satu tahun tubuh narasumber lunglai, tidak bergerak sama sekali. pulang dari rumah sakit pun masih dalam kondisi sakit dan masih memakai oksigen. Dengan kepasrahan dan kesabaran istri dan keluarga, akhirnya mulailah tangan kiri bergerak diikuti tangan kanan.

Butuh waktu 6 bulan tangan bisa menyentuh wajah, sementara jari jemari masih kaku tidak banyak yang ia perbuat pada saat itu, kecuali menunggu takdir dan keajaiban. Begitu cing ato menceritakan kisahnya

Satu tahun setengah putus hubungan dengan dunia luar. Pada suatu ketika cang ato mendengar suara bunyi HP istri. Cang Ato meminta perawat untuk meletakkan hp tersebut di atas dada, sementara tempat tidurnya ditinggikan hingga bisa melihat Hp.

 Lalu mencoba menyentuh layar hp dengan jari yang kaku eh, bisa. Langsung saja ketika sang istri pulang mengajar meminta hpnya. Alhamdulillah, hpnya masih ada hanya kartunya yang sudah tidak aktif.

 Setiap hari cang Ato menulis cerita perjalanan penyakit yang di alami. Sehingga teman sahabat mengetahui keadaannya, bahkan banyak follower yang menghampiri. Kemudian untuk mengisi hari-hari yang kosong cang Ato menulis artikel dengan satu tema, yaitu motivasi ba'da subuh.






Motivasi cang Ato tulis setiap ba'da subuh hingga pukul 07.00. terkadang sambil terapi pun menulis. Atau ketika mau tidur hingga tidak bisa tidur sebelum punya ide buat menulis. Jika kehabisan ide, cing ato baca buku, lihat televisi, YouTube, tulisan orang lain, ikut dengerin pak Mario Teguh, pak Ari Ginanjar bahkan dengerin topeng, lenong, lagu Betawi karena kebetulan lagi nulis cerita Betawi. Masih cerita cing ati.

Semua tulisan cang ato share ke Facebook dan blog. Alhamdulillah, banyak yang senang dan menunggu tulisan berikutnya. Bahkan banyak teman literasi berdatangan.

Di tengah perjalanan menulis, tiba-tiba ada seseorang yang menghubungi lewat WhatsApp dan vicol. Beliau adalah Omjay, Lalu om Jay memasukkannya ke group pelatihan menulis gelombang 8. Walau dalam kondisi sakit cang Ato mengikuti sebatas kemampuannya.


Ketika lelah ia berhenti untuk mengikuti pelatihan, tetapi materi tetap di simpan saja di wordpress. Resume tidak di setor tetapi Ilmunya untuk memperkaya tulisan, sehingga lahirlah dua karya secara bersamaan.

Saking asyiknya menulis hingga lupa bahwa dirinya sedang sakit tahunan, tetiba secara perlahan, tapi pasti ada progres yang menggembirakan, tubuh cang ato mulai bergerak satu persatu. Allahu Akbar.....

Banyak respon positif berdatangan, hingga banyak yang membaca bahkan selalu menunggu tulisan berikutnya. Cang ato pun tambah semangat. Sehingga tidak tidur sebelum ketemu bahan untuk ditulis besok. Setiap habis salat subuh hingga jam 7 ia menulis sambil rebahan di atas kasur.

Setelah bisa duduk baru cang Ato menulis di atas roda. Ia bisa menulis di mana saja. Terkadang di atas kasur, di luar rumah ketika menjemur badan, di mobil sambil menikmati macatnya arus lalulintas, di rumah sakit sambil nunggu panggilan dokter. Ya, pokoknya di mana saja ada di situlah ia menulis.

Buku buah karya cang ato :

Buku ontologi

  1. Bukan Guru Biasa (2016
  2. Guru Inspiratif (2020)
Buku Solo
  1. Mengejar Azan (2018)
  2. GBS Menyerangku (2020)
  3. Menjadi Pribadi Unggul (2020)
  4. Kompilasi Kisah Inspiratif (2021)
  5. Belajar Tak Bertepi (2021)
  6. Aisyeh Menunggu Cinta (2021)
  7. Menepis Menulis (2021)
Dalam Proses Masih 
  1. Kado Spesial Sang Bintang ( tinggal menunggu kisah inspiratif dari murid-murid Yang sukses tembus kuliah keluar negeri Jepang, Turki, Mesir, Yaman, Thailand, dan lainnya)
  2. Lentera Ramadhan
  3. Cing Ato Berpantun
  4. Cing Ato Berpuisi
  5. Menulis di Kala Sakit
  6. Belajar Fikih (buku mata pelajaran)







Pesan cang Ato buat kita semua peserta BM
"Jangan takut untuk menulis, Jangan menunggu pintar baru menulis, menulis saja dahulu nanti pasti pintar.Awali menulis yang sederhana, yang kita bisa dan yang kita kuasai. Mulailah menulis dengan apa yang kita alami dan rasakan, itu lebih mudah.  Untuk memperkaya tulisan kita, silahkan baca tulisan-tulisan karya orang lain".

Menulis merupakan kegiatan untuk mengukir sejarah, sejarah bahwa kita pernah hidup di dunia, dengan menulis mampu menebarkan manfaat bagi sesama, hingga tulisan kita kelak akan dikenang tanpa harus terkenal. Menulis adalah kegiatan menuangkan pikiran, ide , imajinasi segala yang ada di kepala kita, dan akan lebih indah dan enak jika kita mampu menulis dengan hati, dengan harapan akan sampai pula  ke hati pembaca. 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

How To be the F1

Ide Menulis Bagi Guru

Menjadi Yang Ke dua