PEMASARAN BUKU



Narasumber : Agus Suaranya, M.M

Moderator : Ms. Phia

Materi : Pemasaran Buku

Naskah resume dari pertemuan pertama sampai dengan kemarin sudah terkumpul 20, artinya kami tinggal menyusun dan membereskan, naskah telah tersusun lalu ada keinginan untuk di bukukan dan diterbitkan, setelah terbit tentu buku kita ingin dibaca halayak ramai, untuk itu perlu strategi pemasaran buku.

Malam ini tanggal 19 November 2021 pertemuan ke 21membahas strategi pemasaran buku, moderator cantik mba Phia menyapa peserta BM dengan senyuman manisnya, dan narasumber yang akan membersamai pak Agus Subardana, M. M. Beliau adalah seorang Director of Marketing Andi Publisher. Beliau bekerja di Penerbit ANDI Yogyakarta, dari sejak awal tahun 1999 sampai dengan sekarang menggeluti di bidang pemasaran. Lulus S1 dan S2 mengambil jurusan manajemen Pemasaran, sering menjadi Modertor Event webinar.

MEMBANGUN BUDAYA BACA

Buku merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan dan sarana utama bagi proses pembelajaran serta sarana penyampaian informasi. Sejak usia dini, anak – anak telah diperkenalkan pada buku dan diajarkan untuk membaca beraneka ragam terbitan buku.

Dalam rangka mempersiapkan generasi muda yang cerdas dengan minat baca yang tinggi khususnya anak-anak, pemerintah mendorong kegiatan membaca sebagai wujud dukungan dan tindakan nyata dalam membangun budaya membaca sejak dini. Dukungan pemerintah terhadap budaya membaca buku dan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap buku, menciptakan peluang usaha bagi pengusaha yang bergerak di bidang penerbitan buku.

KONDISI REAL MEMASARKAN BUKU DIMASA COVID 19

Awal maret 2020 virus corona melanda bangsa kita Indonesia, yang menyebabkan terasa berat dalam perekonomian baik di dalam negeri maupun dunia. Terutama dalam sektor keuangan dan usaha mikro kecil dan menengah atau yang di sebut UMKM, dampak dari wabah pandemic ini tak terkecuali hampir semua  sektor usaha terkena dampak langsung dari covid 19, ada pun imbas yang dirasakan pelaku usaha penerbitan buku seperti menurunya pendapatan dan terganggunya kegiatan usaha dan pelaku usaha penerbitan buku.

Awal oktober 2021 toko buku di Indonesia sudah mulai mengeliat outlet-outlet buku mulai dibuka, berjualan scara offline di masing-masing toko buku dan terus terasa ekonomi mulai berputar kembali.

DAMPAK PENJUALAN BUKU SELAMA COVID 19

Dampak yang dirasa oleh pelaku usaha penerbitan buku sbb
  1. Jaringan toko buku sebagian besar pada tutup yang di awal maret 2020, dan saat ini berlangsung gelombang ke dua mei 2021 sampai agustus 2021
  2. Pengunjung ke toko sangat menurun drastis karena dibatasi oleh aturan pemerintah, pengunjung toko sangat kahatir terkena virus kovid 19
  3. Penurunan omset toko buku dari dampak covid 19 hingga 60 sampai 90%
  4. Pelaku usaha penerbit buku mengurangi jumlah judul buku yang terbit terutama buku baru, dan mengurangi distribusi buku ke toko buku
  5. Banyak penerbit buku gulung tikar
  6. untu pemasaran buku nyang direct selling untuk sementara tidak bisa bertemu langsung sehingga tidak maksimal dalam pemasaran poduk buku
  7. semua konsumen buku baik dikalangan masyarkat umum maupun internal sekolah mengurangi anggaran pembelian buku

Maka dari itu dalam rangka  mempertahankan Industri Penerbitan Buku, selama pandemic Covid 19 ini supaya tetap terus hidup dan dapat mencapai hasil penjualan  yang maksimal maka  perlu strategi pemasaran. Srategi Pemasaran buku di ubah melalui online.

STRATEGI PEMASARAN PENJUALAN BUKU

A. Strategi Pemasaran buku serangan udara (online )
     1. Pemasaran buku lewat online

pertama adalah pentingnya transformasi digital, sehingga mengubah dunia menjadi era ekonomi digital yang ditandai kontaks individu yang minim sentuhan fisik, sehingga membutuhkan digital marketing dalam melakukan transformasi mendasar pada bisnis perbukuan ini, manfaat digital markting antara lain
  • Biaya relatif terjangkau daya jangkau sangat luas bisa sampai antar negara dan cepat.
  • Mudah menentukan target buku yang akan ditawarkan sesuai katagori melalui jalur online 
  • Komunikasi dengan konsumen lebih mudah cepat 
  • Produk juga mudah untuk dipromosikan
  • Bisa dijadikan evaluasi yang bisa dikembangmkan ke arah lebih baik.
Saat ini masih ngetrend dan banyak dipake oleh perusahaan berpromosi lewat online melalui Website dan media lainnya. Website merupakan media promosi yang memuat isi produk, harga, promosi, layanan, alamat, testimoni, dan lain sebagainya. Jenis media online yang dapat digunakan untuk promosi selain website adalah blog, channel youtube, instagram, facebook, dan WhatsApp.

Untuk penjualan buku lewat Online ini kita harus terus proaktive untuk terus promosi , supaya kita dapat :
  • Menyebarkan informasi produk secara masif kepada target pasar potensial
  • Mendapatkan konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang sudah ada sehingga kesetiaan konsumen terjaga.
  • Menjaga kesetabilan penjualan saat kondisi pasar lagi lesu
  • Menaikan penjualan dan profit
  • Membandingkan dan keunggulan produk dibandingkan dengan pesaing
  • Membentuk citra produk dibenak mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan
  • Mengubah tingkah laku ( yang kurang minat beli , menjadikan tertarik beli ) , persepsi dan pendapat konsumen.
      2. Strategi Pemasaran buku melalui serangan darat ( offline)

Kita tentunya punya komunitas masing – masing sesuai dengan kapasitas kita untuk membentuk komunitas dan relasi , maka gunakanlah jaringan komunitas kita untuk sarana promosi dan penjualan buku . Penjualan lewat komunitas akan lebih efektive dan efisien sehingga tingkat keberhasilan nya lebih tinggi penjualan buku yang kita tawarkan. Kuncinya kita harus proaktive komunikasi dan interaksi dengan komunitas serta dapat menjaga integritas pribadi kita.

Untuk menguasai seluruh wilayah nusantara ini dalam penetrasi pasar buku , kita harus melakukan pemetaan wilayah dengan membuka cabang tiap kota besar yang potensi pasarnya sangat baik. Penerbit Andi telah mempunyai 90 cabang di kota dari Aceh s.d Papua, dengan menempatkan tenaga pemasaran di tiap kantor cabang tersebut.

Langkah petama dalam strategi ini adalah pemetaan wilayah dengan membuka cabang tiap kota besar yang potensi pasarnya sangat baik.

Strategi pemesaran buku serangan darat ini di kelompokkan berdasarkan target pasar yang di tuju , antara lain :
1. Toko Buku
  • Toko Buku Modern, contohnya : Gramedia Books Store, Gunung Agung Books Store dan TogaMas Books Store. Toko Modern ini mempunyai sistem transaksi mengikuti perkembangan teknologi yang dapat dikendalikan dengan sistem centralisasi dan sebagainya.
  • Toko Buku Semi Modern, biasanya masih dikendalikan dan mengunakan sistem administasi penjualan per tokoc) Toko Buku Tradisional, biasanya sistem transaksinya masih manual, dan laporan penjualnya juga masih manual belum tersistem dengan baik Untuk itu saluran toko buku tersebut di atas masih dijadikan jalur distribusi oleh para Penerbit buku dengan sistem titip jual / konsinyasi, kecuali toko buku tradisional diberlakukan kredit dan jual putus.


 Berikut ini Strategi Promosi di toko buku Modern  :
  • Menguasai display buku , supaya tampilan buku dapat terlihat dan menonjol .
  • Mengadakan promosi di internal toko dengan memasang produk di Neon Box, X Banner
  • Mengadakan Bedah Buku , Talkshow dan potongan Harga pada buku tertentu atau periode tertentu.
  • Mengadakan event tematik sesuai moment bulan berjalan (program Ramadhan, Program TAB, Program TAM , dll )
  • Dan masih banyak lagi program promosi di toko buku modern yang dapat kita lakukan , kuncinya kita proaktive komunikasi dengan pihak internal Toko Buku modern tersebut.


2.  Strategi Pemasaran dengan Directselling 

Pemasaran Buku melalui Directselling ini kita petakan berdasarkan jenis katagori buku yang kita terbitkan . Jenis Katagori buku penjualan lewat Directselling ini kita bagi menjadi beberapa target pasar yaitu :
  1. Buku Pendidikan (Buku mata pelajaran Utama dan buku pendamping untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK).
  2. Buku Teks Perguruan Tinggi untuk semua mata kualiah
  3. Buku Referensi untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA-SMK , Perguruan Tinggi dan umum
  4. Dengan pemetaan jenis katagori tersebut diatas maka kami sebagai Industri Penerbitan buku melakukan terobosan pemasaran dengan menempatkan tenaga penjual (Sales) . 
  5. Tugas Tenaga Penjual / sales tersebut kita beri tanggungjawab target sesuai maping areanya masing - masing yang bertugas
  6. Kunjungan langsung ke tiap sekolah untuk temui kepala Sekolah, bagian kurikulum , Biro umum dll.- Kunjungan langsung ke setiap Kampus / Perguruan Tinggi  untuk temui Dosen, tiap Kaprodi, tiap Dekan, ke LPPM dan sampai ke para Rektor .
  7. Kunjungan langsung ke setiap Perpustakaan sekolah, Perpus Kampus, Perpustaan Daerah dll.
  8. Dengan kunjungan langsung tersebut diharapkan dapat berinteraksi dengan membangun hubungan yang baik dengan pihak Internal Sekolah, Kampus, Perpustakaan dll. Sehingga dampaknya hasil penjualan buku dapat meningkat.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

How To be the F1

Ide Menulis Bagi Guru

Menjadi Yang Ke dua