PROOfREADING SEBELUM MENERBITKAN TULISAN


PROOFREADING SEBELUM MENERBITKAN TULISAN

 Tidak terasa malam ini  masuk pertemuan ke 13, begitu banyak ilmu yang di dapat dari pelatihan belajar menulis ini. Narasumber yang super keren tidak tanggung tanggung mentransfer ilmu kepada peserta, menebar manfaat kebaikan lewat tulisannya  padahal pelatihan ini tidak berbayar alias gratis. 

Sungguh ilmu yang bermanfaat, keberkahan semoga senantiasa menyertai narasumber semuanya,  terkhusus Omjay yang dengan kemurahannya mempasilitasi  kami untuk bergabung di WAG ini. 

Narasumber kali ini seorang bapak dengan nama lengkap Susanto, S.Pd di komunita biasa di sapa Pak D, beliau dilahirkan di Gombong Kebumen, 29 Juni 1971 silam, saat ini beliau menjadi guru kelas di SDN Mardiharjo, Kab. Musi Rawas, Prov. Sumatera Selatan. Beliau kuliah mengambil  jurusan S1 Pend. Bhs. Indonesia. 

Karya  Antologi :

  • Ukir Prestasi dan Tebar Inspirasi (2020) 
  • Senandung Guru I bersama Ibu Rita Wati & Bu Kanjeng Sri Sugiastuti (2020)
  • Jejak Digital Motivator Andal bersama Bu Kanjeng Sri Sugiastuti (2020) 
  • Membongkar Rahasia Menulis ala Guru Blogger bersama Bu Noralia Puspa Yunita, dkk. (2021) 

Komunitas Menulis :

  • Lagerunal (Cakrawala Blogger Guru Nasional )https://lagerunal.blogspot.com/ https://chat.whatsapp.com/BYZmwXHWnnD4Mq5i3xHG8r 
  • AISEI Writing Club Daftar jadi member: https://www.aisei.id/subscription-plan/
  • Rumah Virus Literasi 4. Beberapa Grup Menulis besutan Omya Wijaya Kusumah

Narasumber adalah  alumnus gelombang 15 di pelatihan belajar menulis asuhannya Omjay, yang sekarang sukses menjadi proofreader. tujuan yang ingjin dicapai oleh narasumber dalam kelas ini  diantaranya adalah : 

  1. Menjelaskan pengertian proofreading
  2. Menjelaskan hal-hala yang menjadi objek proofreading 
  3. Melakukan proofreading menggunakan KBBI dan PUEBI Daring sebagai alatnya.

Beberapa buku karya yang di dalamnya narasumber sebagai editor di antaranya:

  1. .Kunci Sukses Menjadi Moderator Online (Aam Nurhasanah), Desember 2020.
  2. Patidusa Pujangga Wiyata, Antologi Puisi Nusantara Bergema (Aam Nurhanasa, dkk), Januari 2021.
  3. Bait-bait Kerinduan, Antologi Puisi Ungkapan Rasa Rindu (Rofiana, S.Pd., dkk), Maret 2021, Januari 2021.
  4. Haru Biru Perjalananku, Catatan Perjalanan Tugas Kepala Sekolah Daerah Terpencil dan Satu Atap (“Ambu” Tini Sumartini), Maret 2021.
  5. Merajut Goresan Tinta Berbuah Karya (Herni Sunarya Banah, S.Pd.), Maret 2021.
  6. Purwakarya Literasi, antologi peserta Gel 18 (2021)
  7. Membongkar Rahasia Menulis ala Guru Blogger (Bersama Bu Noralia Puspa Yunita dkk), Juli 2021.

اَفَةُ العِلْمِ النِّسْيَان  begitulah bunyi sepenggal kata mutiara yang cukup terkenal di kalangan bangsa Arab. “Bencana ilmu adalah lupa”. Lupa dan salah sering sekali datang Karena manusia tempatnya salah dan lupa, kita perlu usaha dan amal untuk menghindari kedua hal itu. Khusus untuk lupa, ternyata ada penawarnya namun kita seringkali tidak menyadarinya. Penawar lupa tidak lain yakni menulis dan membaca.

 Daya ingat manusia lemah dan terbatas, karenanya kita dianjurkan agar mencatat ilmu, kemudian menelaah dan mengoreksi kembali khawatir apa yang kita catat masih ada yang salah. 

Pengertian Proofreading

Menurut narasumber Proofreading atau kadang disebut dengan uji-baca adalah membaca ulang sebuah tulisan, tujuannya adalah untuk memeriksa apakah terdapat kesalahan dalam teks tersebut. Kesalahan yang dimaksud di sini termasuk kesalahan penggunaan tanda baca, ejaan, konsistensi dalam penggunaan nama atau istilah, hingga pemenggalan kata. 

Perlu juga diketahui bahwa proofreading tidak sekadar menyoroti kesalahan tanda baca atau ejaan, tetapi juga logika dari sebuah tulisan, apakah sudah masuk di akal atau belum. Jadi, tugas seorang proofreader bukan hanya membetulkan ejaan atau tanda baca. Seorang proofreader juga harus bisa memastikan bahwa tulisan yang sedang ia uji-baca bisa diterima logika dan dipahami.

Beberapa hal yang harus di fahami oleh Proofreader, apakah sebuah kalimat efektif atau tidak susunannya sudah tepat atau belum substansi sebuah tulisan dapat dipahami oleh pembaca atau tidak Mengapa harus melakukan proofreading ?

Beberapa buku hasil editan narasumber

Proofreading oleh penulis

Proofreading adalah aktivitas memeriksa kesalahan dalam teks dengan cermat sebelum dipublikasikan atau dibagikan. Lakukan proofreading hanya jika tulisan sudah selesai, atau naskah buku sudah selesai

 Para Guru Menulis, selalu menasihati: "Tulis saja, jangan pedulikan teknis. Salah nggak papa mumpung ide masih mengalir. Jika sudah selesai, barulah kita lakukan editing. karena itu, kegiatan ini sesungguhnya adalah kegiatan akhir setelah tulisan diselesaikan. 

Jika proofreading dilakukan oleh penulis, kapan melakukannya ? Jika naskah sudah selesai, lakukan proofreading setelah naskah diendapkan beberapa saat. Maksud kata "saat" bisa hitungan jam atau hari. Agar dapat objektif Jika proofrading dilakukan oleh penulis setelah naskah diendapkan, maka ketika melakukannya, ia bertindak sebagai "CALON PEMBACA" 

Beberapa langkah proofreading 

  1. Merevisi draf awal teks, seringkali membuat perubahan signifikan pada konten dan memindahkan, menambahkan atau menghapus seluruh bagian.
  2. Merevisi penggunaan bahasa: kata, frasa dan kalimat serta susunan paragraf untuk meningkatkan aliran teks
  3. Memoles kalimat untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan konsistensi gaya. Memperbaiki kalimat kalimat yang ambigu.
  4. Cek ejaan. Ejaan ini merujuk ke KBBI & PUEBI, tetapi ada beberapa kata yang mencerminka gaya penerbit Pemenggalan kata-kata yang merujuk ke KBBI. Konsistensi nama dan ketentuannya Perhatikan judul bab dan penomorannya

Di atas berlaku untuk semua naskah, termasuk naskah tulisan di Blog. Hindari kesalahan yang tidak perlu misalnya typo atau kesalahan penulisan kata dan penyingkatan kata.

Sedikit bahkan tidak adanya kesalahan penulisan (typo) akan membuat pembaca nyaman. Kesalahan lain misalnya, memberi spasi (jarak) kata dan tanda koma, tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya. Tanda-tanda baca tersebut tidak boleh diketik terpisah dari kata yang mengikutinya. Untuk ini, penulis mestilah menguasai EYD (sekarang PUEBI) dan kata-kata baku di KBBI.

 Cara mudah melakukan proofreading terutama pada ejaan
  1. Setelah tulisan di blog selesai, buka jendela draft, dan buka juga jendela pratinjau.
  2. Baca tulisan pada jendela pratinjau
  3. Jika ada kesalahan penulisan, blok kata yang salah lalu di copy
  4. Setelah itu buka jendela draft, tekan tombol CTRL + F
  5. Tempelkan salinan tadi di kolom pencarian CTRL + V
  6. Akan muncul highlight tulisan, kita lakukan perbaikan, setelah itu klik tombol simpan atau CTRL + S
  7. Buka jendela pratinjau, kemudian refresh atau tekan tombol F5


Proofreading jika diartikan adalah mengoreksi. atau bisa diartikan membaca ulang  untuk memeriksa sebuah penulisan supaya mengetahui apakah ada yang salah atau tidak. Proofreading adalah aktivitasnya, proofreader adalah pelaku yang melakukan aktivitas proofreading tersebut. 

Proofreading sangat berguna untuk meminimalisir kesalahan-kesalahan yang terjadi pada penulisan yang mungkin terjadi ketika menulis, Proofreading hampir sama dengan editing, namun editing lebih fokus ke aspek kebahasaan, sedangkan proofreading selain asfek kebahasaan juga harus memperhatikan isi atau subtansi dari sebuah tulisan. 

Perlu waktu bebrapa hari untuk membaca naskah secata utuh, mengulang kembali bacaan dan menandai kesalahan. lalu baca lagi disertai perbaikan tulisaan.

Jadi, proofreading tidak sekadar menyoroti kesalahan tanda baca atau ejaan, tetapi juga logika dari sebuah tulisan, apakah sudah masuk di akal atau belum.

Proofreading merupakan salah satu tahapan dalam penulisan sebelum akhirnya dapat dipublikasikan. Proofreading merupakan tahapan penulisan yang sebaiknya tidak di lewatkan. Terutama jika berniat untuk menerbitkan karya tulis kepada khalayak luas. 

oleh  mutmainah

Moderator  Rosminiati


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ide Menulis Bagi Guru

MENULIS BUKU TERBAIK PERPUSNAS

How To be the F1