UPACARA BENDERA DI HARI GURU



Hari ini kamis tanggal 25 Nopember 2021 bertepatan dengan hari guru nasional, MTs MA Hidayatul Ula melaksanakan kegiatan upacara bendera sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan terhadap jasa para guru. Guru pahlawan tanpa tanda jasa, mendidik mencerdaskan anak bangsa, tanpa lelah dan berkeluh kesah membangkitkan terus semangat belajar siswa demi merah masa depan yang lebih indah.


Sartono lahir 29 Mei 1936  silam dan wafat 1 November 2015, adalah seorang  guru seniman yayasan swasta di Kota Madiun Jawa Tengah yang dikenal dengan prestasinya dalam menciptakan lagu "Hymne Guru, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa" pada tahun 1980-an. Sebuah lagu wajib yang kini selalu dinyanyikan di sekolah-sekolah baik tingkat SD hingga SMA di Indonesia (Sumber Wikipedia)
 
Lagu hymne guru berkumandang dibawakan oleh tim paduan suara Hidayatul Ula. Liriknya yang sangat menyentuh tak jarang membuat para murid dan guru menitikkan air mata.

"Engkau patriot pahlawan bangsa tanpa tanda jasa"

Penggalan lirik lagu di atas mungkin tidaklah asing bagi kita. Lirik lagu Hymne Guru yang sering kita nyanyikan di sekolah menyadarkan kita betapa berharganya jasa seorang guru sehingga layak disebut sebagai “pahlawan tanpa tanda jasa".

Kegiatan pelaksanaan upacara di hadiri oleh semua dewan guru, bahkan petugas upacara pun seluruhnya guru MTs MA Hidayatul Ula, Ada rasa bangga tersendiri ketika kami dewan guru terjun langsung untuk menjadi petugas upacara di hari guru, bahkan kepala sekolah pun tak segan membersamai kami untuk menjadi petugas upacara, pembaca teks ikrar guru. Sangat menyenangkan bukan ?




Kami berlatih menjadi petugas upacara dikala siswa sudah keluar dari kelas, agar menjadi kejutan buat siswa siswi MTs MA Hidayatul Ula di hari guru, bahwa kami dewan guru mampu menjadi petugas upacara🥰

Di hari spesial ini, tugas siswa kami ambil alih, kecuali pembina upacara diambil dari siswa kelas XI  atas nama Dillah Larasati, ucapan terimakasih kasih dari pembina upacara buat seluruh dewan guru MTs MA Hidayatul Ula mewakili seluruh teman-temannya sungguh sangat menyentuh. Sengaja pembina upacara diambil  dari siswa sebagai bentuk pembelajaran kedewasaan berpikir dan uji mentalitas anak juga bagian dari Demokrasi. 

                                                       لَو لا مُرَبِّى مَا عَرَفتُ رَبِّى
Kalau bukan karenamu guru makan aku tidak tidak akan tahu siapa Tuhanku

Guru digugu dan ditiru ini memiliki makna yang dalam bagi kehidupan seorang guru. Landasan falsafah di balik slogan ini adalah bahwa sosok seorang guru perkataannya dapat dipercaya dan perbuatannya akan selalu ditiru. 




Sehebat apapun saat ini, setinggi apapun pangkat, sebagus apapun jabatan, dihadapan gurumu , kita adalah siswanya. Muliakan dan doakan guru guru kita. Tanpa mereka kita tidak akan menjadi apa-apa. Bahkan tidak akan mampu mengenal Tuhan. 





Mutmainah

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

How To be the F1

Ide Menulis Bagi Guru

Menjadi Yang Ke dua