MENULIS BUKU DARI KARYA ILMIAH




Narasumber  : Noralia purwa Yunita, M.Pd
Moderator     : Raliyanti

Peserta yang sangat luar biasa di gelombang 24 ini, terlihat semangat para peserta yang menggelora, pun tulisan kawan2 yang penuh gizi, diawal pertemuan Omjay telah memompa semangat kami para peserta hingga berlipat-lipat terbukti dengan hasil pengumpulan resume hingga 35 peserta. Ini membuktikan bahwa resume terbanyak yang dikumpulkan dari gelombang gelombang sebelumnya. Boleh dikatakan BM 23/24 merupakan pemecah rekor.

Saya merasa minder dengan hasil tulisan sendiri. Yang masih stagnan (jalan ditempat) maju tidak mundur pun tidak. Melihat hasil tulisan teman teman BM membuat saya takjub, mereka begitu pandai mengolah kata, meski mengaku penulis pemula namun untaian katanya sungguh menakjubkan. Aku iri dengan mereka, padahal iri dilarang yaa, he..he... Tapi iri dalam kebaikan boleh untuk memacu diri kearah yg lebih baik lagi. Harus terus menerpa diri agar hasilnya lebih baik disetiap pertemuan.

Tidak ada ada alasan untuk berleha-leha, menuju gerbang kesuksekan butuh komitmen, perjuangan, usaha tentu dibarengi dengan doa. Pun dengan menulis tidak ada ceritanya ujug2 jadi penulis hebat, semuanya berproses, menulis saja setiap hari entah itu curhat, unek-unek yang tidak bisa dikeluarkan lewat ucapan, kita tuangkan dalam bentuk tulisan,. Meskipun satu baris tidak masalah, hari ini mampu menulis 100 kata esok hari akan bertambah menjadi 1000 kata dan dikemudian hari akan menghasilkan sebuah karya. Tidak pernah ada yang mustahil asal ada usaha dan kemauan, InsyaAllah pasti berhasil, dan harus berhasil.

Moderator malam ini Ibu Ralianti mendampingi narasumber hebat beliau Noralia Purwa Yunita, M.Pd  lahir di Kudus, 12 Juni 1989. Kuliah program sarjana di Univeritas Negeri Semarang yang kemudian dilanjutkan program magister pendidikan di Universitas Negeri Semarang. Saat ini beliau sebagai pengajar di SMP Negeri 8 Semarang. Selain mengajar, juga aktif menulis di blog dan tergabung dalam komunitas sejuta guru ngeblog, penulis baru di Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan, penulis di Penerbit Andi Offset, penulis dan Ambassador di penerbit Innovasi Publishing, salah satu tim admin di website guru penggerak, Pengurus pena guru di yayasan guru nusantara, anggota komunitas koordinator virtual Indonesia (KKVI), anggota Musyawarah Guru Mata Pelajaran Prakarya dan IPA, serta Pembimbing ekstrakurikuler KIR SMP. Beliau juga alumni kelas menulis gelombang 8.

 A. Karya Ilmiah

Karya ilmiah adalah karangan ilmiah yang menampilkan fakta melalui metodologi penulisan yang baik dan benar, serta dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya. Karya Ilmiah berkaitan erat dengan dunia pendidikan dan dunia penelitian. Mahasiswa S1 misalnya diwajibkan memiliki skripsi sebagai salah satu syarat tugas akhir untuk kelulusannya. Untuk jenjang S2 meningkat lagi tugas ilmiahnya menjadi tesis.

Karya ilmiah salah satunya adalah skirpsi, untuk mengubah karya ilmiah menjadi buku, tentu saja bukan hal yang mudah, tidak bisa sekedar main copy paste. Sebab ada banyak perbedaan antara keduanya. Meskipun lumayan rumit, sulit, dan memakan waktu. Jika sudah ada niat maka dijamin akan terasa lebih mudah, apalagi kalau sudah tau cara dan triknya.

Narasumber mengatakan "Guru diberikan tuntutan untuk membuat satu jenis karya ilmiah (sebagai penunjang kenaikan pangkat bagi ASN) yakni PTK, best practice, makalah tinjauan ilmiah, artikel ilmiah". Dari sini kita dapat melihat bahwa manfaat karya ilmiah hanya sebatas untuk memenuhi tuntutan tertentu saja. Seperti halnya maahasiswa kuliah S1, S2 atau S3 tujuannya semata hanya untuk memenuhi prasyarat agar dapat lulus dan mendapatkan gelar, selebihnya jika sudah disidangkan atau telah dilakukan penilaian, KTI sudah pasti dibiarkan tergeletak begitu saja di rak perpustakaan atau bahkan di gudang.

Begitupun bagi para guru. KTI yang telah dibuat, setelah mendapatkan penilaian AK, maka akan disimpan oleh penulis itu sendiri. Jika beruntung, maka karya tersebut akan diberikan kepada pihak sekolah masing-masing dan akhirnya akan menambah koleksi buku di perpustakaan. Padahal, jika mengingat perjuangan untuk membuat dan menyelesaikan KTI tersebut, tentu tidak sedikit pengorbanan yang harus dikeluarkan, entah itu materi, waktu, atau bahkan psikis. Bahkan untuk sebagian orang ada yang menyelesaikan KTI sampai menghabiskan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.

B. Manfaat mengkonversi Karya Ilmiah Menjadi Buku antara lain :
  1. Dapat dibaca oleh masyarakat awam
  2. Buku dapat diperjual belikan, jadi ada keuntungan material yang dapat kita peroleh
  3. Buku dapat dijadikan publikasi ilmiah yang dapat menambah poin angka kredit untuk ASN.
  4. Nama kita sebagai penulis akan dikenal oleh banyak orang,
  5. Ilmu yang ada, dapat tersebar bebas tanpa sekat jika sudah diubah menjadi buku
C. Perbedaan Format Buku dan KTI

     a. Format buku :
  • Judul
  • Kata pengantar
  • Prakata
  • Daftar isi
  • Isi buku
  • Daftar Pustaka
  • Sinopsis
  • Profil penulis
    b. Format KTI pada umumnya :
  • Judul
  • Lembar pengesahan
  • Kata pengantar
  • Halaman persembahan
  • Daftar isi
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Metode penelitian
  • Pembahasan
  • Kesimpulan
  • Daftar Pustaka
D. Cara Mengkonversi Karya Ilmiah Menjadi Sebuah Buku

  1. Ubah judul

Judul KTI menggunakan bahasa ilmiah, kaku, dan panjang. Judul buku lebih cenderung menggunakan bahasa populer, santai dan singkat. Contoh, judul Skripsi "Efektivitas metode SEMMI berbasis Mind Map untuk meningkatkan keterampilan pemecahan masalah siswa mata pelajaran Kimia kelas X SMA".Ketika diubah menjadi judul buku, menjadi : " Mudah belajar Sains dengan metode SEMMI ".

  2. Ubah daftar isi

Daftar isi karya ilmiah :
BAB 1 Pendahuluan berisi latar belakang masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah
BAB 2 landasan teori
BAB 3 metode penelitian yang berisi rumus2 statistika
BAB 4 hasil dan pembahasan
BAB 5 penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

Ketika diubah menjadi BUKU, daftar isi menjadi : (ikuti pedoman 2W+1H)
Bab 1 (why)
  • menjelaskan pentingnya alasan penggunaan metode itu untuk pembelajaran. Masalah pembelajaran Sains selama ini, dan lain-lain
Bab 2 (APA)
  • menjelaskan apa itu, karakteristik, ciri khas, dari metode/media/model yang menjadi fokus dari tulisan.
Bab 3,4,5, dan seterusnya ( How )
  • menjelaskan bagaimana tahap pembuatan, bagaimana hasil pembuatan, bagaimana penerapannya.
Boleh juga mengembangkan materi dari bab 2 di KTI. Sebagai contoh jika bab 2 KTI yang merupakan landasan teori ternyata berisi :

2.1. Hasil belajar
2.2. Media pembelajaran
2.3. Modul
2.4. Metode pembelajaran
2.5 Pembelajaran berbasis riset

ketika menjadi buku dapat dibuat menjadi beberapa bab yaitu Sub bab 2.1. hasil belajar menjadi bab 2 buku

Bab 2 TEORI BELAJAR
2.1. Belajar
2.2. Permasalahan dalam pembelajaran
2.3. Hasil belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya

Sub bab 2.2. media pembelajaran menjadi bab 3 buku
Bab 3 MEDIA PEMBELAJARAN
3.1. Pengertian media
3.2. Jenis media
3.3. Manfaat media

Sub bab 2.3. modul menjadi bab 4 buku
Bab 4 mengenal modul
4.1.pengertian modul
4.2. karakteristik modul
4.3.sistematika modul
4.4. kelebihan modul

  3. Berikan pengetahuan baru yang terkait dengan isu sekarang. Sebagai contoh, :
  • Mind map dikaitkan dengan tuntutan pembelajaran abad 21 yang mengharuskan peserta didik memiliki kompetensi 4C yaitu Communications, collaboration, creativity, critical thinking. 
  • Atau dapat juga dihubungkan mind map sebagai sebuah media efektif dalam pembelajaran di masa pandemi yang notabene jam mata pelajaran dipangkas sehingga guru tidak memiliki waktu yang cukup untuk menyelesaikan semua KD yang ada.
  4. Boleh menampilkan hasil penelitian tetapi jangan terlalu banyak.

  5. Secara kebahasaan dan penyajian, karya ilmiah versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan. Susunan dan gaya tulisan bebas terserah penulis, karena setiap penulis memiliki ide dan kreativitas masing-masing sesuai dengan pengalaman dan bahan bacaannya. Semakin literatnya penulis maka akan semakin oke buku yang dia tulis. Hal ini karena membaca, berpikir dan menulis adalah satu rangkaian literasi yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, kita harus mengupayakan agar pembaca memahami isi buku kita secara lengkap, dan mengena apabila menjadi karya ilmiah kita diubah menjadi buku.

  6. Daftar pustaka boleh menggunakan blog namun situs blog resmi seperti Kemendikbud.go.id, Jurnal ilmiah, e book, atau karya ilmiah lainnya. Namun, hindari menggunakan daftar pustaka berupa blog pribadi dengan domain blogspot, wordpress, dan lain sebagainya

  7. Karya ilmiah versi buku minimal 70 halaman format A5 dengan ukuran huruf, jenis huruf, dan margin disesuaikan dengan aturan Penerbit

Untuk menghindari self plagiarisme, sebaiknya tidak copy paste KTI secata utuh untuk dijadikan buku. Teknik parafrase sangat dibutuhkan dalam membuat buku dari karya ilmiah. Bukan hanya cover dan judulnya saja yang diubah melainkan isinya juga harus ikut rubah. 

Komentar

  1. Resumenya keren, lengkap dan bernutrisi gini koq....malah saya yang iri sama, Ibu. Iri untuk mengupgrade diri lebih baik ...boleh kali ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saling mengisi saling memotivasi ya bu ๐Ÿฅฐ๐Ÿฅฐ

      Hapus
  2. Tidak di ragukan lagi tulisannya, sudah sangat profesional..
    Semangat

    BalasHapus
  3. Top bgt ,mantap resumenya Bunda Imut lengkap sekali

    BalasHapus
  4. Seperti biasa.. Keren bun๐Ÿ‘๐Ÿ‘

    BalasHapus
  5. Selalu dgn versi lengkap nya bunda.. Kereen

    BalasHapus
    Balasan
    1. https://yandrinovitasari.blogspot.com/2022/01/menyulap-karya-ilmiah-menjadi-sebuah.html?m=1

      Smoga berkenaan singgah bu ketua๐Ÿ™

      Hapus
  6. Tulisan yang berkarakter dan rapi.. memanjakan mata utk terus menelusuri kata demi kata.. Semangat selalu, bunda...

    BalasHapus
  7. Lengkap & sistimatis resumenya ...Mantap

    BalasHapus
  8. resume ibu selalu keren dan lengkap

    BalasHapus
  9. Mantull..Bu Emut mulai enjoy dan menjiwai menulis. Penyampaian bahasanya sudah mengalir dan enak dibaca. Semangatkan diri tuk menerbitkan buku..!

    BalasHapus
  10. Tulisan bunda emut juga bagus....lengkap penuh nutrisi...sukses selalu bunda.

    BalasHapus
  11. Semoga segera jadi buku solo, bu.
    Saya tunggu juga kunjungannya di blog saya

    BalasHapus
  12. Selalu dengan sisipan-sisipan referensi. Keren, Bund. Tapi mohon maaf mungkin akan lebih rapi lagi jika angka dua sebagai tanda pengulangan kata bisa direvisi. Selamat, Bu ketua kelas.

    BalasHapus
  13. Terimakasih masukan say, siap revisi ๐Ÿฅฐ๐Ÿ’ช

    BalasHapus
  14. Wow. Resume nya lengkap dan bermanfaat. Terasa seperti menyimak materi dari dosen.

    Salam Literasi

    BalasHapus
  15. Selalu teliti.sangat lengkap
    Salam literasi

    BalasHapus
  16. Bu Muthmainah, tulisan Bu Muthmainnah justru bikin saya iri๐Ÿคญ
    Rapi tulisannya, padat dan lengkap pula.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

How To be the F1

Ide Menulis Bagi Guru

Menjadi Yang Ke dua