Narasumber prof. Dr. Ngainun Naim
Moderator : Raliyanti
Ada empat keterampilan berbahasa yang perlu dikuasai. Pertama mendengar, bayi dalam kandungan pun konon katanya sudah bisa mendengar. Banyak penelitian yang membuktikan bahwa peran ibu dan ayah dalam mengajak bicara buah hati selama di kandungan sangat besar terhadap tumbuh kembangnya. Tidak aneh jika anak-anak orang Jordan masih usai dini mereka sudah hafal al-Quran karena orang tuanya sudah biasa mengaji dan menghafalkan Al-Quran.
Keterampilan berbahasa yang kedua adalah berbicara, bayi pun sudah bisa berbicara proses bicara bayi oe.. Oe... Ia tidak bicara layaknya orang dewasa tapi bayi bisa mengkonstruk apa yang diucapkan orang tuanya. Selanjutnya Membaca adalah mengkaji dan menyimak., dan diantara semua keterampilan tersebut menulis keterampilan yang paling sulit. Menulis bisa mudah kalau kita menganggap mudah, dan ia bisa sulit kalau kita anggap sulit. Menulis membutuhkan referensi, bagaimana mana kita bisa menulis kalau kita tidak punya referensi. Referensi terbaik adalah membaca, orang rajin membaca maka ia akan bisa menulis.
Prof. Dr. NgainunNaimlahir di Tulungagung pada 19 Juli 1975. Pekerjaan sehari-hari sebagai Dosen UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Pendidikan dasar diselesaikan di SDN Sambidoplang Sumbergempol Tulungagung (1988), kemudian melanjutkan ke MTsN Tunggangri Kalidawir Tulungagung (1991), lalu melanjutkan ke MAN Denanyar Jombang yang ada di PP Mamba’ul Ma’arif (1994). Tahun 1994-1996 melanjutkan studi S-1 di IAIN Sunan Ampel Surabaya. Karena satu dan lain hal, jenjang S-1 diselesaikan di STAIN Tulungagung (1998). Tahun 2000 melanjutkan jenjang magister di Universitas Islam Malang yang diselesaikan pada tahun 2002. Mulai tahun 2007 kuliah S-3 di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang diselesaikan pada tahun 2011.
Bunda ralianti moderator cantik juga baik hati membersamai narasumber hebat membahas tentang Menulis itu mudah. Menurut saya , menulis bukanlah sesuatu yang dianggap mudah, menulis suatu pekerjaan yang menguras otak untuk berpikir, walau kata orang menulis tidak sesulit apa yang di pikirkan, semuanya harus didasarkan atas kemauan yang kuat dan kemampuan yang baik.
Sampai hari ini, saya masih belum mampu menulis dengan ide yang mengalir begitu saja, masih saja harus mereka-reka kata agar mudah untuk dibaca dan difahami, masih bingung merangkai kata, dan bahkan writer's blok selalu datang tanpa diundang.
Menulis itu sebenarnya bisa dilakukan oleh siapa saja, syaratnya ada kemauan dan praktek untuk menjadi seorang penulis. Sebelumnya saya tidak menyangka sama sekali bakal bergabung dipelatihan menulis ini, berawal dari melihat postingan seorang teman di beranda Facebook yang telah menelurkan buku antologi pertamanya saya jadi tertarik.
Dari sinilah timbul keinginan untuk belajar, mulai bergabung di WAG kepenulisan. ya walau pun saya sendiri tidak tahu, apakah resume yang saya buat ini enak dibaca atau tidak. Semuanya tergantung dari pembaca yang menilai. Saya tidak peduli, yang penting menulis apa yang ada dalam pikiran saya, terserah tentang kualitas, itu semua bagi saya nomor sekian, semangat menulis saja dulu yang saya pupuk biar terus tumbuh subur.
Langkah-langkah Menulis itu Mudah
- Kunci pertama Mindest
Setting pikiran kita kalau menulis itu mudah bukan sulit karena kalo setting pikiran kita itu sulit, pikiran kita akan dihantui perasaan bahwa menulis itu sulit. Jadi ciptakan pikiran bahwa menulis itu mudah. Bagaimana jika kenyataannya tetap sulit ? Mindset mudah paling tidak membantu kita tetap optimis untuk mewujudkan bahwa menulis itu tidak sulit.
- Berlatih Menulis
Teori menulis itu penting tapi jika hanya belajar teori, seumur hidup kita tidak pernah akan bisa menulis. Banyak sekali penulis yang justru sekolahnya tidak ada hubungannya dengan dunia menulis. Mereka bisa menjadi penulis karena menulis secara disiplin setiap hari.Jika ingin menjadi penulis yang sukses maka HUKUMNYA WAJIB MENULIS SETIAP HARI, walaupun itu hanya satu paragraf.
- Banyak membaca
Membaca merupakan SYARAT WAJIB untuk bisa menulis yang baik, rasanya kecil kemungkinan orang bisa menulis dengan baik jika tidak memiliki budaya membaca, nah, kebiasaan membaca inilah yang membuat ide menulis itu mudah ditemukan dan kemudian dikembangkan.
Menulis itu ibaratnya mengeluarkan TABUNGAN BACAAN yang ada di otak kita. Jika tidak pernah membaca terus apa yang akan dikeluarkan ? Bacalah sedikit demi sedikit. Bisa satu dua halaman dulu Berhenti Renungkan. Jika ada yang penting, dicatat. Nikmati prosesnya. Prinsip saya dalam membaca: UTAMAKAN PAHAM, BUKAN KATAM.
- Meluangkan waktu
Dari hari ke hari kesibukan kita bukannya berkurang tetapi semakin bertambah Jika menuruti kesibukan, kita tidak akan sempat untuk menulis, maka kunci untuk mengatasinya adalah LUANGKAN WAKTU, BUKAN MENUNGGU WAKTU. Jika kita menyempatkan waktu secara konsisten setengah jam sehari, itu sudah sangat luar biasa. Jika setiap hari kita bisa meluangkan waktu setengah sampai satu jam untuk membaca dan menulis, hasilnya sangat luar biasa.
- Rajin mengamati, mencatat, dan mengolah menjadi tulisan.
Jadi penulis itu harus tajam mengasah pendengaran dan penglihatan. Bedanya penulis dengan bukan penulis itu pada kemampuan mengangkat hal biasa menjadi berbeda. Setelah mengamati, jangan lupa mencatat. Penulis itu rajin mencatat apa yang ditemukan.
Setelah itu diolah menjadi tulisan. Jangan berpikir menghasilkan tulisan yang sempurna,tugas penulis yang utama itu terus berproses menulis. Jika sudah konsisten menulis, kualitas akan mengikuti, intinya terus berproses dengan menulis dan terus menulis.
- Belajar menulis kepada penulis
Jadi belajarlah kepada para penulis, pengalaman mereka sangat penting buat kita memperkaya perspektif dalam kepenulisan. Grup ini menjadi media belajar. Kunjungi, baca, dan komentari tulisan demi tulisan di grup. Itu cara belajar yang efektif.
Lengkap abis...enak dibaca selamat👍👍
BalasHapusKeren abis tulisannya Bunda Imut
BalasHapusMengingatkan semasa kuliah, 4 keterampilan yang harus dimiliki.
BalasHapusKeren bu. Penulis hebat masa depan
Sudah tidak diragukan lagi
BalasHapusPenulis handal.
Tapi dari uraian yang menarik ini menunjukkan bahwa ibu sdh bs melewati rintangan kesulitan. Semangat selalu bu
BalasHapusSelalu keren, bunda
BalasHapusSangat memberi motivasi dan inovasi dikala membaca bunda ketua kelas hebat ini
BalasHapusHebat, ambil kuliah menulis lagi kita. Sudut pandangnya beda, jadi dapat nutrisi yang menyehatkan...keren Bu Muth.
BalasHapusSelalu terbaik
BalasHapusSaya suka gaya bertuturnya😍😍
BalasHapusKeren bunda Emuet...sangat bagus.
BalasHapusBunda, teman inspirasi ku. Salam Literasi
BalasHapustop sekali, padat berisi, ayo jaga silaturahmi bunda salam literasi
BalasHapusWaw..mantap, tersusin rapi dan enak dibacanya👍👍
BalasHapusselalu bernutrisi dan mantap
BalasHapusSelalu ada informasi dan inspirasi baru pada setiap tulisan
BalasHapusPengantarnya keren... Tulisannya rapi
BalasHapusSalam.. Kenal.. Bu. Kata pengantarnya... Keren!
BalasHapusMbak Mut selalu keren tulisannya
BalasHapusInspiratif, Mantabb bu Mut.
BalasHapus