Nyinyir Bolehkah ?



Akhir akhir ini sering sekali mendengar istilah nyinyir. Ia menjadi bahasa gaul yang trend dikalangan generasi Z bahkan generasi milenial. Nyinyir adalah bentuk Ucapan yang disampaikan seseorang untuk menyindir, menyinggung, dan melukai perasaan orang lain. Istilah Nyinyir memiliki arti Cerewet dan Mengulang-ulang perintah atau permintaan.

Dalam dunia nyata Nyinyir disematkan kepada orang-orang banyak mulut, atau kepada komentator. Semua yang dilakukan dan diperbuat akan selalu dikomen. Komentarnya bukan berbentuk masukan tapi kata kata yang nyelebeh dan menyinggung perasaan. Nyinyir cenderung melekat kepada kaum hawa meskipun tidak semua kaum hawa. Pada kenyataannya banyak pula kaum adam yang doyan nyinyir.

Sedangkan di dunia maya, Nyinyir sering ditemui di berbagai status dan postingan media sosial. 

Dalam islam tentu saja nyinyir dilarang, karena menyakiti sesama entah itu lewat ucapan pun lewat tulisan. Lisan merupakan penyebab utama kebinasaan manusia baik di Dunia maupun di akhirat. Lidah manusia dapat diibaratkan seperti pisau yang memiliki dua fungsi, bisa menjadi manfaat bagi orang lain apabila tujuannya baik, namun dapat menjadi berbahaya dan menyakiti orang lain apabila tujuannya buruk. Lisan akan menjadi ucapanmu harimaumu yang membahayakan diri sendiri ketika kita kurang hati hati dalam menjaganya. Pepatah Arab mengatakan سَلاَمةُ الإنسان فِى حِفْظِ اللِّسَان yang artinya keselamatan manusia terletak pada lisannya.

Jelas sekali dalam Allah firman SWT memerintahkan hambanya untuk selalu menjaga lisannya

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّه وَقُولُوا قَوْلًا سدِيدًايُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَمَن يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا ا

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu sekalian kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki amalan-amalanmu dan mengampuni dosa-dosamu. Barangsiapa mentaati Allah dan RasulNya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenengan yang besar” [Al-Ahzab : 70-71].

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka itu adalah dosa. Janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah kamu sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati ? Tentu kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang” [Al-Hujurat : 12].

Komentar

  1. Kalau saya hiden status orang orang toxic jadi hanya muncul status yang selalu berpikir positif

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

How To be the F1

Ide Menulis Bagi Guru

Menjadi Yang Ke dua