MENULIS SEMUDAH CEPLOK TELOR



MENULIS SEMUDAH CEPLOK TELOR

Nama               :  Mutmainah
Resume            :  5
Gelombang      :  21
Nara sumber    :  Dra Lili Ika Herpianti Sutikno, SH
Moderator        :  Dail Ma'rup, S.Pd




 Tidak ada hujan yang sudah hampir dua minggu di tempat saya tinggal, panas matahari membakar bumi menjadikan pepohonan kering bahkan sumur di rumahku pun  ikut kering pula, sanyo hanya bisa menarik sedikit air di pagi hari itu pun hanya cukup untuk mandi dan masak tidak untuk mencuci pakaian, sore hari tidak mengeluarkan air harus menunggu besok pagi lagi, mau tidak mau akhirnya aku mencuci pakaian ke sungai dengan jarak tempuh kurang lebih satu kilo meter,  setelah sekian lama tidak menginjakan kaki ke sungai jarak itu terasa jauh ditambah cuaca yang sangat panas,  badan pegal-pegal sampai detik ini pun masih terasa sakit badan padahal mecuci pakaian ke sungai kulakukan dua hari yang lalu.

Pagi hari seperti biasa meski badan pegal -pegal, kepala pusing bagi seorang emak tak kenal sakit atau tak boleh sakit, aktivitas tetap berjalan seperti biasa, menyapu, mencuci piring, memasak, mandiin anak semua dikerjakan sendiri tanpa bantuan asisten karena di rumahku  gak punya asisten,  hampir saja lupa kalo hari ini adalah pertemuan ke lima pelatihan belajar menulis.

Jam 17.30 ku ambil HP yang seharian tak tersentuh ternyata banyak sekali WA masuk salah satunya di grup kepenulisan gelombang 21, Om Jay mengirimkan materi untuk malam ini dengan judul menulis semudah ceplok telor. aku tersenyum melihat judulnya yang cukup unik dan menarik, terbayang olehku begitu mudahnya menulis bagi para penulis profesional yang sudah tau rahasianya, semudah menceplok telorkah menulis ? waw keren sekali, tidak bagi aku yang newbe berapa kali mengetik setelah tersusun dibaca berulang-ulang terasa janggal dan kurang pas untuk di dibaca akhirnya di hapus begitu dan begitu hingga terulang berkali-kali, betapa sulitnya menyusun kata demi kata untuk merangkai menjadi sebuah kalimat, ide serasa mentok ngeblank apa yang mau kutulis. 

Nara sumber malam ini seorang ibu yang cantik lahir di surabaya 11 maret 1969. Beliau anak pertama dari pasanagn alm. Bapak Kaimin Herly Sutikno, BS bin Mbah Martho Siram Mbah Kromonadi (ketua yayasan pendidikan dan Kepala sekolah Dasar "YP. kesuma" Surabaya)dan ibu Sukojah binti Mbah Gito Kaiman (kepala taman kanak-kanak "Yayasan Pendidikan Kesuma" Surabaya). Ibu guru cantik yang biasa dipanggil bunda Lilis ini berprofesi sebagai guru mata pelajaran PPKn di SMpn 2 nekamese NTT, pendidikan terakhir program sarjana S1,FKIPS PMP/Kn, IKIP PGRI Surabaya dan program sarjana S1 fakultas hukum jurusan ilmu hukum universitas wijaya putra surabaya. Moderator malam ini pak Dail Ma'ruf yang super keren selalu memotivasi para peseta di grup kepenulisan



Menulis semudah ceplok telor yang menjadi passionnya bunda Lilis sangat menarik untuk di simak diantarnaya :
  • Quote dalam memberikan motivasi menulis kepada siapa saja yang memiliki cita-cita untuk menjadi penulis hebat dunia
  • Bahwa menulis itu tidak sulit
  • Semudah membuat ceplok telor Tuk Byaar... Telur yang tadinya bulat, bisa langsung dihidangkan di meja makan, tanpa harus ribet membuatnya/memasaknya.

 Beliau terinsfirasi dari kata-kata imam ghozali  jika kau bukan anak raja dan bukan anak ulama besar maka maka menulislah. 

Itulah quote yang menurut saya sangat menarik dan patut kita renungkan (khususnya yang bercita-cita jadi penulis). Kenapa ? karena walaupum quote ini sederhana namun memang benar adanya, kalau kita mau dikenang dan dikenal oleh anak, cucu-cucu kita dan banyak orang maka hal yang paling tepat adalah dengan meninggalkan karya, salah satunya berupa tulisan, itulah buku.

Mengapa harus menulis ?  Menulis pada hakikatnya adalah alat yang mewakili pikiran penulis, seseorang yang mencari ilmu maka diharuskan menulis ilmu yang didapat, karena kalau sampe tidak ditulis khawatir lupa, manusia tempatnya salah dan lupa ketiak lupa bisa membuka catatan ilmu yang pernah ditulis, seorang ulama besar  Imam syafi'i mengatakan bahwa menulis adalah alat untuk mengikat ilmu, sekiranya tidak ada tulisan lalu lupa maka lenyaplah ilmu yang ada                                                                                 

 العِلمُ صَيِّدٌ و الكِتَابَةُ قَيِّدُهُ # قَيِّد صُيُودَكَ بِالحِبَالِ وَاثِقَة َ

فَمَنِ الحَمَاقَةُ اَن تَصِيدَ غَزَالَةً # تَرَكتَ بَينَ الخَلاَئِقِ طَالِقَةً

Ilmu bagaikan hewan buruan sedangkan tulisan adalah tali ikatannya, ikatlah hewan buruanmu dengan tali yang kuat

termasuk tindakan bodoh bila kau buru rusa, namun setelah kau dapat, lantas meninggalkannya dialam bebas tanpa ikatan

Lewat kisah sebatang pensil - Paula Coelho bunda Lilis memaparkan bagaiman cara menulis dengan baik 

PENSIL DIGERAKAN OLEH TANGAN MANUSIA

  • Mulailah dengan berdoa sebelum menulis sebab ada tangan tuhan yang selalu membimbing  kita ketika kita menulis 
  • Tulisn yang diawali dengan doa akan menghasilkan ilmu yang bersumber dari hatinurani yang bersih
  • Tulisan yang keluar dari hati akan diterima oleh hati pulan oleh pembaacanya sertabermanfaat banyak kepada semua umat
KETIKA PENSIL TUMPUL KITA PERLU MERUNCINGKANNYA

  • Dalam menulis kita kan meneui banyak kesulitan, berjumpa pada penderitaan dn kesusahan (khusunya yang baru pertama kali menulis)
  • Kita perlu menajamkan pikiran kita buntu tak ada ide maka istirahatlah dan tutup buku/leptop kita
  • Pertajam pikiran dan bacalah buku (khususnya yang berhubungandengan tulisankita)
ADA PENGHAPUS UNTUK MENGHAPUS TULISAN KITA, KETIKA KITA SALAH MENULIS

  • Dalam hidup selalu ada kesempatan, jika kita melakukan kesalahan ada kesempatan untuk kita bertaubat
  • Begitu pula dalam menulsi kalo salah bisa ditipo dulu, lalu peraiki agar menjadi baik dan sempurna
  • Tapi bukan berarti nulis hapus, nulis hapus, nulis hapus,
  • Enggaak jadi-jadi dong tulisan kita
  • Lalu bagaiman agar tulisan kita menjadi bagus /
  • Tulis, diamkan jika buntu ide kita. Tutup leptop lalu simpan, rileks dulu
  • Lalu buka keesokan harinya untuk direvisi ulanf
PENSIL YANG DIGUNAKAN UNTUK MENULIS BAGIAN DALAMNYA

  • manusia yang dilihat dari dalam hatinya (begitupun dengan pensil, yang tajam untuk menulis adalah bagian dalamnya). Dalam menulis gunakan hati untu menggeraakan tangan kiata, sebab menulsi dari hati itu akan menghasilkan karya yang luar biasa. selain itu menulis dengan hatiakan diterima oleh pembacanya.

SETIAP TULISAN KITA AKAN BERDAMPAK

  • Belajar dari pensil akan selalu meninggalkan goresan (selalu ada bekas tulisanpensil untuk itu tinggalkan dampak positifdaalam hidup kita). Tinggalkan jejak dalam setiap tulisan kita dengan baik dan memberikaninspirasi kepada setiap pembacanya.
Menulis itu seperti candu semakin kita menulis banyak karya semakin kita kecanduan,menulis pun bukanlah bakat melainkan kebiasaan yang terlatih. Jadi menulis itu sebuah keterampilan yang bisa dipelajari dan dilatih semua orang seamik diasah akan seamkin tajam dalam penulisan. Menulis mengajarkan bahwa yang terucap bisa saja terlupakan namun yang tertulis akan selalu ada.




Komentar

  1. Bagjus SPJ. Lebih panjang lagi dan lbh banyak gambar akan lbh kren

    BalasHapus
  2. Terimakasih atas saran dan masukannya pak

    BalasHapus
  3. Sama bu di tempat sy jg udah seminggaun gak hujan, panas nya tuh terik banget tp kami jauh dari sungai hanya laut aja 😁😂 mau bikin sumur bor ditarik pake sanyo pun airnya ttp asin hahahahaha
    Semangat trs ngeresumenya bu 💪💪💪💪

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap bu,💪 resume ibu tuch enak banget dibacanya runut gitu mesti belajar banyak nih dari ibu

      Hapus
  4. Menulis merupakan keterampilan. Semakin dilatih, semakin bagus jadinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih bu ros, pengen ngikutin jejak bu ros yang udah nelorin buku

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ide Menulis Bagi Guru

MENULIS BUKU TERBAIK PERPUSNAS

How To be the F1