KIAT MENULIS CERITA FIKSI

 


Narasumber  : Sudomo, S. PT

Moderator     : Helwiyah

Menulis cerita piksi

 Senjaku tak lagi hadir dengan kemegahan jingganya. Senja sore ini sangat berbeda, senjaku datang ditemani rintik air yang menyapa manis dari langit. Segelas kopi putih menemani senjaku sore ini, kusesap aroma kopi dengan kenikmatan syahdu, baunya menjadi candu. Membawa kenangan jauh ke masa yang telah lalu.


Sudomo, S.Pt. Lahir di Sukoharjo, 27 Maret 1975 silam, narasumber super keren malam ini ditemani ibu helwiyah sang moderator andal. Saat ini narasumber mengajar IPA di SMP Negeri 3 Lingsar Lombok Barat NTB. Selain aktif mengajar saat ini beliau aktif sebagai Guru Penggerak Angkatan 2 Kabupaten Lombok Barat juga menjadi Ketua Komunitas Guru Penggerak Kabupaten Lombok Barat

Hujan sore ini lumayan besar mengguyur kampungku, hujan disertai angin menambah dinginnya suasana malam, segelas kopi dan gorengan menemani senjaku. Kusesap segelas kopi, baunya menjadi candu membawa kenangan indah masa lalu. Asiiik🤣

Tidak terasa malam ini pertemuan ke 11 di BM 24, artinya sudah setengah perjalanan kita lalui. Untuk lulus BM harus memenuhi syarat dengan 20 kali pertemuan kemudian hasil pertemuan tersebut dibukukan, meskipun hasil resume bukan syarat mutlak. Jadi kita bisa membuat buku solo entah itu puisi, pantun bahkan cerpen sekali pun.

Menulis pekerjaan yang sedikit memeras otak apalagi piksi yang penuh diksi. Aku yang awalnya kurang suka menulis harus memaksakan diri untuk selalu menuliskan hasil resume disetiap pertemuan dengan tertatih-tatih. Terkadang rasa malas datang mendera ingin rasanya kulupakan saja tugas resume itu, namun andai aku tinggalkan, dipertemuan berikutnya akan semakin menumpuk tugas yang ada. Akhirnya bismillah Allahumma paksakeun.

A. Pengertian fiksi

Menurut Kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) fiksi adalah cerita rekaan dalam karya sastra. Fiksi dalam bahas Inggris adalah fiction. Fiksi merupakan karya sastra non ilmiah yang dibuat tidak berdasaran fakta dan realiata, tetapi dibuat dengan imajinasi dan khayalan dari penulisnya.

Fiksi adalah cerita yang mengangkat tema tentang hayalan atau imajinasi yang tidak nyata. Cerita fiksi ini banyak sekali penggemarnya dari anak remaja sampai dewasa karena ceritanya sangat menarik dan imajinatif.

B. Mengapa harus menulis fiksi
  1. Salah satu aspek yang dinilai dalam Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) adalah Literasi Teks Fiksi. Dengan belajar menulis fiksi, tentu seorang guru akan lebih mudah membuat soal latihan AKM bagi murid-muridnya.
  2. Menulis fiksi merupakan cara asyik untuk menyembunyikan dan menyembuhkan luka. Dengan menulis fiksi, seorang guru bisa menyuarakan isi hatinya melalui tokoh-tokoh yang diciptakannya.
  3. Cerita fiksi merupakan media pembelajaran alternatif yang menyenangkan bagi murid terutama menyangkut pengembangan karakter dan materi pengayaan.
  4. Menulis fiksi bisa menjadi tambahan poin dan koin, terutama jika dikumpulkan menjadi sebuah buku.
Bentuk cerita fiksi bermacam-macam. Yang umum kita kenal adalah cerpen dan novel, untuk bisa menulis tidak cukup hanya denga membaca saja tentunya harus disertai dengan latihan menuliskannya. Bentuk cerita fiksi kebanyakan perbedaan terletak pada jumlah kata dan kompleksitas konflik cerita Cerpen biasanya hanya satu konflik, sedangkan novel lebih rumit konfliknya

C. Syarat Bisa Menulis Fiksi
  1. Komitmen dan niat kuat untuk belajar menulis fiksi, baik melalui postingan blog atau kompetisi.
  2. Kemauan dan kemampuan melakukan riset. Tujuannya agar tulisan menjadi lebih nyata. Misalnya, menyangkut latar tempat.
  3. Banyak membaca cerita fiksi karya penulis lain. Hal ini akan memperkaya kosa kata dan juga menemukan gaya menulis.
  4. Mempelajari KBBI dan PUEBI agar cerita yang ditulis sesuai kaidah kebahasaan
  5. Memahami dasar-dasar menulis cerita fiksi.

D. Unsur-unsur pembentuk cerita fiksi

1.     Tema atau Ide pokok cerita;

Kiat menemukan tema adalah yang paling dekat dengan kita. Bisa saja keluarga atau sekolah. Selain itu, pilih tema yang paling disukai dan kuasai. Hal ini akan memudahkan dalam menyelesaikan cerita. Contoh Tema : Berkah kejujuran, Pendidikan dan kemiskinan, Persahabatan tiga anak SD, Pengalaman siswa selama Belajar di Rumah, Perjuangan guru selama Pembelajaran Jarak Jauh     

2.      Premis yang merupakan ringkasan cerita dalam satu kalimat.

Unsur-unsurnya terdiri dari karakter, tujuan tokoh, halangan/rintangan, dan resolusi. Contoh: Seorang penyihir muda berjuang melawan penyihir jahat yang akan menguasai dunia. Contoh tersebut adalah premis dari novel Harry Potter.

3.      Alur/plot yang merupakan struktur rangkaian kejadian dalam cerita.

Terdiri dari pengenalan cerita, awal konflik, menuju konflik, konflik/klimaks, dan ending.

4.     Penokohan yang merupakan penjelasan selangkah demi selangkah detail karakter dalam cerita.

Bisa digambarkan secara langsung, fisik dan perilaku tokoh, lingkungan, tata bahasa tokoh, dan penggambaran oleh tokoh lain.

5.     Latar/setting yang merupakan penggambaran waktu, tempat, dan suasana.

6.     Sudut pandang yang merupakan cara penulis menempatkan diri. 

Penggunaan sudut pandang dalam menulis cerita fiksi harus konsisten.

E.  Kita Menulis Cerita Fiksi

1.     Niat untuk memulai dan menyelesaikan cerita fiksi. Permasalahan yang dihadapi oleh penulis adalah mengalami kebuntuan ide menyelesaikan tulisan fiksi.

2.     Perbanyak membaca cerita fiksi karya orang lain untuk menambah referensi berupa ide/gagasan/tema, teknik menulis, pemilihan kata, dan gaya penulisan.

3.     Terkait ide dan genre. Catat segera ide cerita yang terlintas di kepala agar ide tidak hilang begitu saja. Pilih genre yang disukai dan kuasai.

4.     Outline/kerangka karangan. 

Ø  Kerangka disusun berdasarkan unsur-unsur pembangun cerita fiksi

Ø  Menentukan tema agar pembaca mengerti lingkup cerita fiksi kita

Ø  Membuat premis sesuai tema

Ø  Menentukan uraian alur/plot berdasarkan unsur-unsurnya

Ø  Menentukan penokohan kuat berdasarkan jenis dan teknik penggambaran watak tokoh dengan baik

Ø  Menentukan latar/setting dengan menunjukkan sisi eksotis dan detail

Ø  Memilih sudut pandang penceritaan yang unik

5.      Kelima, mulailah menulis.

Ø  Membuka cerita dengan baik (dialog, kutipan, 

Ø  kata unik, konflik)

Ø  Melakukan pengenalan tokoh dan latar dengan baik dengan cara memaparkan secara jelas kepada pembaca

Ø  Menguatkan sisi konflik internal dan eksternal tokoh

Ø  Menggunakan pertimbangan logis agar tidak cacat logika dan memperkuat imajinasi

Ø  Memilih susunan kalimat yang pendek dan jelas

Ø  Memperkuat tulisan dengan pemilihan kata (diksi)

Ø  Membuat ending yang baik

6.     Lakukan swasunting. 

Ø  Dilakukan setelah selesai menulis;

Ø  Jangan menulis sambil mengedit;

Ø  Memfokuskan penyuntingan pada kesalahan pengetikan, pemakaian kata baku dan istilah, 

Ø  Aturan penulisan, ejaan, dan logika cerita;

Ø  Usahakan menempatkan diri pada posisi sebagai penyunting agar tega menyunting tulisan sendiri;

Ø  Jangan lupa menyiapkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

 

 


Komentar

  1. mantap bu ketua kelas sangat mudah dipahami..

    BalasHapus
  2. Masya Allah,cekatan dan terbaik resumenya,Top bgt ketua kelas kita

    BalasHapus
  3. kETUA KELAS BM 24, the best, salam sehat salam literasi

    BalasHapus
  4. Semangat bun.. Jgn kasih kendor.

    BalasHapus
  5. Mantap luar biasa kata om Jay
    Sepakat saya

    BalasHapus
  6. Luar biasa kata Omjay. Sebuah kata yang singkat tetapi memberi motivasi yang kuat

    BalasHapus
  7. Selalu terdepan tanpa mengurangi informasi dr narasumber malah materi yang relatenya bernutrisi...luar biasa
    ..#ikutan Oom Jay

    BalasHapus
  8. Five stars for you, Bu Mut.. The Flash, always.

    BalasHapus
  9. Ketua kelas, materi nya selalu yang terdepan. Komplit dan saya jadikan referensi

    BalasHapus
  10. Salut sama semangat bun Imut😍👍👍

    BalasHapus
  11. Luar biasa... Bunda ini. Pokoknya kereen

    BalasHapus
  12. Terima kasih tulisannya. Memberikan motivasi dan inspirasi agar bisa segera menulis cerita fiksi.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ide Menulis Bagi Guru

MENULIS BUKU TERBAIK PERPUSNAS

How To be the F1